KUALA PEMBUANG – Belum bisa dipastikan penyebab banjir yang melanda wilayah hulu Kabupaten Seruyan. Terhadap hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan diminta serius dalam menyikapi bencana banjir di daerah itu.
Wakil Ketua I DPRD Seruyan, Bambang Yantoko menyampaikan, penyebab bencana banjir ini tidak lain ialah maraknya aktivitas penggundulan hutan di wilayah hulu sehingga menyebabkan tanah resapan tinggi kehilangan fungsi sebagaimana mestinya.
“Jika memang tidak terjadi penggundulan hutan, maka indikasi bencana banjir sangatlah rendah atau bahkan mustahil. Kita lihat dan analisa saja bagaimana volume debit air yang mencapai 250 centimeter (cm) dengan mudah merendam perkampungan di Daerah Aliran Sungai (DAS),” tandasnya, Jumat 18 September 2020.
Yantoko menambahkan, Pemkab Seruyan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) harus memiliki ketegasan dalam menyikapi ini. Selain itu, harus dilakukan penyelidikan dan peninjauan ulang terkait tata kelola hutan di Bumi Gawi Hatantiring.
“Kalau tidak diselidiki dan ditinjau ulang, maka tahun-tahun berikutnya kemungkinan akan lebih parah daripada tahun ini,” tukas politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu.
(zen/matakalteng.com)
Discussion about this post