KUALA PEMBUANG – Ketua DPRD Kabupaten Seruyan, Zuli Eko Prasetyo mengingatkan masyarakat di daerah itu untuk tidak terburu-buru menjual lahan milik mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan yang kurang penting.
“Kita mengingatkan kalau ada orang luar beli jangan dijual, apalagi kalau menjual lahan itu hanya untuk kebutuhan yang tidak begitu penting,” katanya di Kuala Pembuang, Minggu 27 Oktober 2019.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, berdasarkan pengalaman yang telah terjadi, banyak masyarakat yang tergesa-gesa karena berorientasi pada hasil yang bersifat sementara.
Selain itu, banyak pula pemilik lahan yang menjual lahan kepada perusahaan karena tergiur harga yang tinggi. “Setelah lahan habis terjual, yang terjadi masyarakat bingung mau usaha apa dan pada akhirnya menjual lahan justru berdampak pada kemiskinan,” ujar man wartawan ini.
Ia mengakui, saat ini ketersediaan lahan di Kabupaten Seruyan terbilang masih sangat luas. Namun luas lahan tetap tidak akan sebanding dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.
Kemudian, harga lahan juga akan semakin meningkat seiring dengan terbangun infrastruktur yang membuat geliat dan tingkat persaingan ekonomi di Seruyan akan semakin ketat.
“Pertumbuhan penduduk, peningkatan infrastruktur serta persaingan ekonomi itu jelas akan berdampak pada harga lahan yang semakin mahal,” jelasnya.
Menurut Zuli Eko, daripada dijual, lebih baik masyarakat pemilik lahan berpikir untuk memanfaatkan, menggarap atau mengolah lahan sesuai kemampuan untuk berbagai kegiatan usaha atau dikerjasamakan dengan pihak swasta sehingga mendapat hasil berkelanjutan.
Ia menambahkan, selaku Ketua DPRD Seruyan, dirinya juga sudah meminta instansi terkait untuk membantu masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan menjadi produktif, baik dibidang pertanian, perkebunan maupun perikanan.
“Dari sekarang harus dipikirkan. Karena kalau masyarakat lokal sudah tidak punya lahan lalu apa yang mau diusahakan nanti untuk anak cucu,” ucapnya.
(vic/matakalteng.com)
Discussion about this post