PALANGKA RAYA – Dalam rangka memantau pengelolaan panti rehabilitasi gangguan kejiwaan Ketua DPRD Kalteng, Wiyatno mengunjungi panti rehabilitasi gangguan kejiwaan Joint Adulam Ministri (JAM) yang dikelola oleh Yayasan Panengan Asie Palangka Raya di KM 18,5 Jalan Tjilik Riwut Kota Palangka Raya baru-baru ini.
“Selama kunjungan itu saya berkesempatan melihat-lihat apa yang ada di panti rehabilitasi itu seperti ke kebun rehabilitasi, bangsal atau ruang perawatan tempat tidur para klien, serta menyempatkan diri makan malam bersama. Apa yang ada disana sudah cukup bagus dari segi pengelolaan, namun ada beberapa yang memerlukan bantuan dari pemda,” ucapnya, Rabu 26 April 2023.
Wiyatno mengatakan berdasarkan ada beberapa hal yang menjadi catatan yang perlu diperhatikan oleh pemda seperti jenis-jenis bantuan.
“Di sisi lain, dari informasi yang saya dapatkan juga untuk biaya operasional panti rehabilitasi itu masih belum mendapatkan bantuan berkelanjutan dari pemda melalui bidang kesejahteraan masyarakat maupun Dinas Sosial. Anggaran untuk pengelolaan pun cukup besar, misal ada perbaikan atau semacamnya. Nah untuk bantuan lain seperti beras itu terkadang ada yang menyumbang,” ujarnya.
Wiyatno menyebut, melihat situasi demikian dirinya pun akan mengusahakan untuk menjalin komunikasi serta koordinasi kepada pihak dari pemda melalui dinas atau instansi terkait agar kedepan bisa memberikan bantuan secara rutin setiap tahunnya. Sehingga, untuk biaya operasional panti rehabilitasi itu dapat tercukupi serta terpenuhi demi kebaikan para klien yang dirawat di panti rehabilitasi JAM tersebut.
Diungkapkan Wiyatno, berdasarkan informasi yang ia dapatkan klien atau orang dengan gangguan kejiwaan yang dirawat di panti rehabilitasi tersebut ada berjumlah 34 orang dan 3 orang diantaranya merupakan titipan dari Kabupaten Barito Selatan (Barsel) dan 3 orang tersebut bukan karena gangguan jiwa tapi dikarenakan masalah sosial sebab tidak memiliki tampat tinggal.
Sementara itu, Pembina Yayasan Panengan Asie Palangka Raya, dr Theodorus S. Atmadja mengatakan untuk bantuan secara rutin dari pemda memang sampai saat ini masih belum ada, dan bantuan terkadang didapatkan dari pihak-pihak luar. Bantuan dari pemda hanya ketika ada kegiatan tertentu saja, misalnya ketika pada hari raya natal, kegiatan sosial contoh pada hari setia kawanan, kesehatan jiwa dan sebagainya.
“Untuk bantuan rutin memang tidak ada selama ini dari pemerintah. Terakhir kami mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial Budi Luhur Banjar Baru yakni berupa bantuan tempat tidur ranjang besi lengkap bersama kasur, seprei, bantal, dan juga lemari. Itu sudah kita gunakan sebagai sarana atau tempat para klien beristirahat,” ungkapnya.
Tidak lupa dr Theo biasa Ia disapa mengucapkan terima kasih atas adanya kunjungan Ketua DPRD Kalteng, Wiyatno ke panti rehabilitasi gangguan kejiwaan JAM tersebut untuk melihat langsung kondisi yang ada disana, dan diharapkan informasi-informasi yang sudah disampaikan pihaknya supaya dapat menjadi aspirasi yang selanjutnya bisa disampaikan kepada pemda.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post