KUALA KURUN – Ketua DPRD Kabupaten Gumas Akerman Sahidar meminta kepada masyarakat yang ada di pedesaan, untuk merubah pola pikir. Hal ini dilakukan untuk mencapai peningkatan taraf ekonomi dan kesejahteraan.
“Perubahan pola pikir memang harus dilakukan masyarakat desa. Untuk mewujudkan itu, terlebih dahulu harus diketahui karakter masyarakat kita. Akan sulit dilakukan jika tidak diketahui karakter,” katanya, Selasa, 12 Maret 2024.
Ada enam karakter masyarakat di pedesaan, yaitu tidak mudah percaya terhadap teori, selalu ingin yang bersifat instan tanpa melalui proses, cepat bosan dan mudah menyerah, suka ikut-ikutan tanpa melihat dampak positif dan negatifnya.
Kemudian, tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada, serta selalu mengandalkan sumber daya alam sebagai sumber kehidupan seperti menambang emas.
“Kalau karakter sudah diketahui, maka tidak akan sulit untuk merubah pola pikir mereka. Apapun bisa dilakukan apabila ada kemauan dari masyarakat,” terangnya.
Dia menuturkan, agar dapat sukses dalam merubah pola pikir masyarakat, semua bisa dilakukan melalui program terintegrasi dan tuntas. Ini merupakan konsep yang menunjukkan konsistensi antara tindakan dengan nilai prinsip. Contoh, menjadikan desa sebagai sentra industri kecil yang disesuaikan dengan potensi desa seperti usaha perternakan, perikanan, pertanian, dan perkebunan.
“Pemberian bibit ternak menjadi salah satu upaya untuk merubah pola pikir masyarakat, dari usaha menambang emas ke usaha peternakan dan usaha produktif lain. Ini tentu memberi nilai lebih untuk pendapatan ekonomi keluarga,” terangnya.
Dia juga berharap masyarakat lokal di Kabupaten Gumas tidak hanya sebagai penonton, tetapi harus bergerak untuk menjadi pelaku pembangunan, dengan memanfaatkan peluang usaha yang ada di Kabupaten Gumas.
“Dengan demikian, peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak hanya menjadi harapan saja, akan tetapi bisa menjadi kenyataan,” pungkasnya.
(sid/matakalteng)
Discussion about this post