NANGA BULIK – Peristiwa perampokan disertai penganiayaan yang terjadi di rumah Suyadi Anwar, warga Desa Jangkar Prima, Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau, Kamis 3 Oktober lalu, masih menjadi perhatian khalayak, teka-teki tentang siapa pelaku perampokan tersebut masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian setempat.
Seusai dirawat di RSUD Imanuddin, Pangkalan Bun, korban penganiayaan oleh pelaku perampokan akhirnya memberi kesaksian. Istri suyadi anwar, yang biasa dipanggil Win adalah korban penganiayaan oleh orang tak kenal dirumahnya sendiri, hingga mengalami luka tusuk dibagian pinggang kanan.
Kepada Pihak berwajib, Win menceritakan secara runtut kejadian yang menimpanya. Malam itu, dirinya mengatakan bahwa penjahat yang masuk ke rumahnya berjumlah dua orang.
“Saat itu, Kamis 3 Oktober 2019 sekitar jam 18.00 WIB, korban hendak makan malam diruang tengah. Kemudian, mendapati lampu kamar utama mati, padahal sebelumnya sudah dihidupkan oleh korban,” ujar Kapolres Lamandau, AKBP Andiyatna melalui Kapolsubsektor Sematu Jaya, AIPDA Hendri Cahyono kepada matakalteng.com, Sabtu 5 Oktober 2019.
Hendri menambahkan, ketika korban masuk ke kamar utama dan menghidupkan lampu, korban melihat suasana kamar yang berantakan, saat korban memasuki kamar dengan penuh kecurigaan, saat itulah pelaku yang berjumlah 2 orang mulai mengancam korban dengan senjata api untuk menunjukkan hartanya.
“Dalam situasi panik, korban berusaha melawan, namun pelaku mengancam korban dengan memukul bagian dahi korban dengan senjata api, sambil menodongkan senjata tersebut ke bagian leher korban, pelaku meminta korban untuk menunjukkan tempat menyimpan uang sambil mengancam akan menembak anaknya apabila melawan,” terang Hendri.
Dari keterangan korban selaku saksi kunci peristiwa ini, Hendri menambahkan bahwa ketika satu pelaku mengancam korban, pelaku lain menguras harta korban. Seperti uang yang disimpan dilemari dengan jumlah kurang lebih Rp70 juta lebih, serta uang lainnya sejumlah Rp50 juta yang tersimpan dalam tas.
“Setelah berhasil mengambil uang yang tersimpan di lemari dan tas milik korban yang tergantung di pintu, pelaku terus memaksa korban untuk menunjukkan dimana letak harta lainnya, namun korban mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi. Kemudian pelaku langsung menusuk korban dengan menggunakan pisau di bagian pinggang sebelah kanan, sambil mendorong serta menginjak korban hingga terjatuh dengan posisi tengkurap,” jelas Hendri Cahyono.
Camat Sematu Jaya, Turmudi, saat dijumpai oleh wartawan mengatakan bahwa peristiwa ini menjadi perhatian pemerintah Kecamatan Sematu Jaya, terutama dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban di wilayahnya.
“Saya sangat terpukul dan prihatin dengan kejadian ini, tidak menyangka perampok melakukan tindak kejahatan pada jam 19.30, dimana pada jam-jam tersebut situasi desa masih ramai, Semoga mbak Win (korban) segera pulih kesehatannya dan kedua pelaku segera ditangkap pihak kepolisian,” ungkapnya.
“Untuk itu, Kami menghimbau kepada masyarakat agar kegiatan antisipatif kejahatan seperti siskamling atau ronda malam secara aktif dilaksanakan, dan bagi warga yang mampu agar memasang kamera cctv di rumahnya. Untuk pengungkapan peristiwa ini kita percayakan saja kepada pihak kepolisian,” tukas Turmudi.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post