PALANGKA RAYA – Sebanyak 8 ton beras murah dengan harga Rp 47.500 per karung berukuran 5 kilogram di Operasi Pasar Penyeimbang di kawasan lapangan Sanaman Mantikei, Kota Palangka Raya, ludes diburu warga, Selasa 3 Januari 2023.
Salah seorang warga Flamboyan Bawah, yang ikut mengantre, Nita mengaku, jika dirinya rela mengantre selama satu jam bersama puluhan warga lainnya, hanya untuk mendapatkan beras dengan harga yang jauh lebih murah dari pasaran. “Kalau di warung itu harga beras perkilogramnya bisa Rp 16 ribu. Itu sudah paling murah, tapi kalau di sini perkilogramnya Rp 9.500 saja,” katanya, usai mengantre beras.
Dengan adanya beras murah ini, dinilai sangat membantu pihaknya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebab, bagi warga yang kurang mampu seperti dirinya, mahalnya harga beras yang ada di warung, tentu menyulitkan pihaknya untuk membeli beras.
“Semoga kalau bisa setiap hari sehingga kami warga yang kurang mampu ini merasa terbantu sekali,” ungkapnya. Di sisi lain, Kabid Ketersediaan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Rudy Handoko mengatakan, jika operasi pasar penyeimbang ini digelar sebagai upaya pihaknya untuk mencegah terjadinya inflasi.
Sebab, berdasarkan data pada 2022 lalu, beras merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi. “Jadi kali bekerjasama dengan Bulog Kanwil Kalteng, kami menyalurkan sebanyak 8 ton beras, yang terdiri dari beras pulen dan pera,” ucapnya
Sebanyak 8 ton beras tersebut, dikemas dalam karung dengan berat 5 kilogram serta dijual ke masyarakat dengan harga Rp 47.500 per karungnya. “Penyaluran beras bersubsidi ini dilakukan setiap hari di sejumlah titik. Tapi kami akan evaluasi setiap harinya, untuk menentukan lokasi penyaluran, agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan beras bersubsidi ini,” tukasnya.
(rzl/matakalteng.com)
Discussion about this post