SAMPIT – Aspek perekonomian terpuruk disaat Pandemi Covid-19, namun hal tersebut tidak membuat masyarakat berhenti untuk berinovasi. Seperti yang dilakukan oleh I Wayan Alap.
I Wayan Alap yang kesehariannya bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPP-KB) sebagai Kepala Bidang (Kabid) Kesetaraan Gender dan Perlindungan Perempuan ini berinovasi dengan membuat sabun cuci herbal yang terbuat dari bahan bahan organik (nabati) dan hidroksi sebagai gugus aktifnya.
“Bahanya mudah saja ditemukan, dan saya memproduksi sendiri sabun cuci herbal ini yang kemudian saya jual dengan teman-teman,” ujar Wayan, Kamis, 22 Juli 2021.
Wayan juga mengatakan, produk ini baru satu kali diproduksi. Sabun dikemas dalam botol lalu dijual dengan harga Rp 10 ribu.
“Kemarin saya produksi 100 botol, dan langsung habis dibeli teman-teman. Selin harganya ekonomis, produk saya ini juga higienis. Sekarang saya produksi lagi sebanyak 300 botol dan ini juga sudah banyak pesanan teman-teman di kecamatan maupun dari dinas-dinas,” ungkapnya.
Dirinya saat ini tengah tertarik pada produk berbahan herbal, dan ia meyakini sabun herbal tersebut sehat dan punya pangsa pasar yang besar.
“Saya sebagai seorang yang berlatar belakang serjana kimia sudah saatnya melakukan inovasi pada produksi yang bernilai ekonomis,” sebut mantan Camat Cempaga ini.
Selain itu, istrinya juga memproduksi 9 varian jamu herbal yang juga dijual Rp 10 ribu per botol. Dan sudah memiliki izin edar.
(dia/hab/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=52780 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post