SUKAMARA – Sekretaris Daerah (Sekda) Sukamara Rendy Lesmana mengatakan bahwa Posyandu merupakan ujung tombak dari upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Sukamara.
“Dalam penanganan dan pencegahan stunting posyandu adalah ujung tombak kita didampingi peran serta stakeholder terkait,” kata Rendy Lesmana usai sosialisasi dan advokasi perubahan perilaku dalam pencegahan dan penanggulangan stunting serta pemanfaatan pangan lokal untuk pemberian makanan tambahan (PMT) lokal untuk balita dan ibu hamil, di Aula Kantor Bupati, Selasa 24 Mei 2022.
Rendy menerangkan, peran posyandu akan semakin gencar usai pandemi Covid-19 yang saat ini menuju endemi sehingga dapat mencapai target Pemkab Sukamara untuk menurunkan angka prevelensi stunting menjadi 14 persen. “Posyandu-posyandu kita akan giat kembali dan target kita bisa tercapai namun harus ada kerjasama bukan cuma dari dinas kesehatan saja, namun seluruh stakeholder yang terkait,” jelas Rendy Lesmana.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukamara Rendy Lesmana membuka secara langsung sosialisasi dan advokasi perubahan perilaku dalam pencegahan dan penanggulangan stunting serta pemanfaatan pangan lokal untuk pemberian makanan tambahan (PMT) lokal untuk balita dan ibu hamil.
Rendy Lesmana mengatakan bahwa permasalahan gizi yang utama di Indonesia adalah stunting wasting dan obesitas, karena itu balita dan ibu hamil harus terpenuhi gizi sehingga terhindar dari permasalahan gizi seperti kurang gizi dan gizi buruk.
“Karena dalam penanganan gizi butuh kolaborasi dari berbagai pihak, karena itu kita harus bekerjasama agar target kita tercapai,” tukas Rendy Lesmana.
(akh/matakalteng.com)
Discussion about this post