PALANGKA RAYA – Menjelang Hari Raya Idulfitri, para pembeli kue kering mulai memburu stok untuk persiapan merayakan lebaran. Berbagai macam kue kering seperti nastar, putri salju, kue kacang, lidah kucing, pastel kering hingga kue bawang tampak menjadi pilihan para pembeli.
Hal ini tidak mengherankan, mengingat kue kering memang menjadi salah satu makanan khas lebaran yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Ada yang membeli kue kering untuk dihidangkan saat open house lebaran, seperti yang diungkapkan oleh Erna yang hanya membeli beberapa macam kue kering.
“Hanya ada beberapa macam kue kering yang kami beli guna persiapan perayaan Idulfitri nanti. Karena saat open house lebaran kami juga akan menghidangkan makanan seperti bakso dan soto,” kata Erna, salah seorang pembeli kue kering, Minggu 7 April 2024.
Sementara itu, ada juga yang membeli cukup banyak untuk dibuat menjadi bingkisan lebaran. “Saya membeli toples dan kue kering cukup banyak, karena akan saya berikan kepada sanak keluarga dan teman-teman dalam bentuk bingkisan sederhana atau hampers lebaran,” tutur Yessy, salah seorang pembeli.
Tentunya, penjual kue kering pun merasakan peningkatan jumlah pembeli yang datang ke tempat mereka. Susi, salah seorang penjual kue kering, menyebutkan bahwa setidaknya dalam seminggu sebelum perayaan Idulfitri, sudah banyak yang membeli kue kering. “Apalagi dekat hari lebaran nanti,” tambahnya.
Perayaan Hari Raya Idulfitri memang menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Terlebih, lebaran identik dengan berbagai macam makanan khas yang hanya ada pada saat lebaran tiba. Kue kering menjadi salah satu dari sekian banyak makanan yang sangat diincar oleh masyarakat pada saat lebaran.
Terpisah, salah satu pelaku usaha lainnya seperti parsel di Kota Palangka Raya, yakni Yuni, mengatakan bahwa permintaan pesanan parsel dan hampers meningkat menjelang hari raya Idulfitri. Lebih dari sebelum hari lebaran, usaha parsel dan hampers sudah menerima pesanan hingga empat kali lipat dari hari biasa.
Aneka parsel seperti snack, kue kering, dan barang pecah belah banyak dipesan oleh warga. Begitupun hampers yang dikemas dengan kertas atau keranjang anyaman menjadi pilihan warga. “Harga jual parsel dan hampers tergantung pada jenis dan aneka parsel yang dicari oleh pembeli. Mulai dari harga Rp 70 ribu hingga Rp 3 juta untuk parsel dan Rp45 ribu hingga Rp 600 ribu untuk hampers,” ujar Yuni.
Diutarakan, bahwa permintaan pesanan parsel dan hampers rata-rata datang dari warga secara individu. Tidak hanya itu, organisasi dan kantor juga memesan parsel dan hampers untuk diberikan sebagai ucapan terima kasih dan penghargaan kepada kerabat, teman, dan keluarga.
Meningkatnya permintaan parsel dan hampers ini menunjukkan rasa antusiasme masyarakat dalam menyambut hari raya Idulfitri. “Seperti sudah menjadi tradisi, parsel dan hampers menjadi salah satu cara untuk memberikan ucapan selamat dan saling menghargai antara satu sama lain,” sebut Yuni.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post