NANGA BULIK – Dalam upaya memperkuat persatuan dan kesatuan serta menjaga kerukunan masyarakat, Kodim 1017/lmd melalui staf teritorial melaksanakan kegiatan Pembinaan kerukunan umat beragama di aula Makodim setempat, Kamis 26 Agustus 2021.
Selain dihadiri oleh Dandim, Letnan Kolonel infanteri Hafez Isjafrin, dan Pasi teritorial Kapten Infanteri Sumarna, kegiatan yang dilaksanakan terbatas serta menerapkan protokol kesehatan itu juga dihadiri oleh
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lamandau, Yusuf Ahmaf Noor serta diikuti oleh sejumlah tokoh agama dari berbagai agama, tokoh masyarakat, kepala desa, anggota Persit dan Pramuka.
Dalam kesempatan, Ketua FKUB Yusuf Ahmad Noor menyampaikan bahwa kerukunan itu terbagi menjadi 3 yakni kerukunan antar umat beragama, sesama umat beragama serta umat beragama dengan pemerintah.
“Salah satu contoh dan upaya dalam menjaga kerukunan antar umat beragama adalah saling menjaga dan saling mengamankan kegiatan ibadah hari besar keagamaan dari agama yang lain. Misalnya umat Nasrani menjaga masjid di saat umat muslim melaksanakan hari raya idul Fitri, dan sebaliknya umat muslim melaksanakan menjaga gereja di saat umat Nasrani melaksanakan hari raya Natal,” ungkapnya.
Menurutnya, tugas dari para tokoh yang ada di lingkungan masyarakat adalah bukan untuk menilai akan tetapi untuk merukunkan atau mendinginkan suasana apabila terjadi sesuatu yang berpotensi dapat memecah belah masyarakat.
“Kerukunan juga bisa dirusak dengan kekuatan dan modal yang besar, sebaliknya kerukunan yang kuat bisa mengalahkan kekuatan besar yang lain yang dapat merusak keutuhan bangsa,” urainya.
Sementara itu, Dandim 1017,/ Lamandau menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari bela negara yang diwujudkan dengan membela negara melalui profesi masing-masing.
“Bela negara tidak hanya dengan mengangkat senjata, dengan pertemuan ini harapannya akan dapat mempererat hubungan antar agama, karena sistem pertahanan kita adalah sistem pertahanan rakyat semesta, tanpa rakyat TNI juga bukan siapa-siapa,” ungkap Dandim.
Dijelaskannya, bahwa era modern saat ini memberikan ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan pendapat melalui berbagai media. Untuk itu diperlukan kontrol sosial melalui kegiatan-kegiatan keagamaan dan bela negara.
“Kita akan terus mengawal bangsa ini dengan arif dan bijaksana. Kita ketahui di media sosial kita masih sering melihat para penggunanya yang belum bijak, oleh karena itu menjadi tanggungjawab kita bersama untuk memberikan wawasan kepada masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan,” jelasnya.
(Btg/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post