NANGA BULIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau membuka layanan rapid test gratis untuk pelajar, santri dan mahasiswa yang hendak kembali melanjutkan pendidikan mereka ke luar daerah.
Rabu 8 Juli 2020, puluhan pelajar dan mahasiswa dari berbagai kecamatan di Lamandau mendatangi unit Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinkes setempat untuk melaksanakan pemeriksaan rapid test sebagai syarat melakukan perjalanan ke luar daerah di masa pandemi Covid- 19 saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau Rosmawati, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Ahmad Alvian menyampaikan, Pemkab Lamandau melalui Dinkes memberikan layanan rapid test gratis kepada warga Lamandau yang berstatus pelajar, santri dan Mahasiswa di Labkesda.
“Kepada adik-adik pelajar, santri dan mahasiswa yang akan kembali ke institusinya, kita (Dinkes Lamandau) memberikan layanan rapid test secara gratis sebagai persyaratan perjalanan ke luar daerah,” ungkap Alvian saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu 8 Juli 2020.
Alvian menjelaskan, syarat mengikuti rapid test gratis bagi para pelajar itu sangat mudah, cukup menunjukkan kartu keluarga (KK) warga Lamandau serta menunjukkan Kartu Pelajar/Mahasiswa.
“Antusias santri, pelajar dan mahasiswa yang registrasi untuk mengikuti rapid tes gratis ini cukup tinggi, karena memang surat keterangan non reaktif Covid- 19 berdasarkan rapid test sangat diperlukan mereka untuk melakukan perjalanan ke luar daerah,” jelas Alvian.
Sementara itu, staf bidang P2P Dinkes Lamandau, Yuliance menyebutkan, sebanyak 45 pelajar yang melakukan rapid test tersebut. “Seluruhnya negatif atau tidak ada yang reaktif Covid- 19,” ujarnya.
Salah seorang santri berasal dari Desa Sumber Jaya, Kecamatan Menthobi Raya, Mahbub mengaku senang dengan adanya layanan rapid test gratis dari Pemerintah Lamandau untuk kalangan pelajar.
“Alhamdulillah, saya bersama 5 teman santri dari desa saya sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memberikan layanan rapid test gratis ini, setidaknya dapat membantu meringankan biaya perjalanan kami kembali ke ponpes kami yang ada di Jawa Timur,” ujarnya usai mengikuti rapid test.
Menurutnya, jumlah pelajar dan santri Lamandau yang menuntut ilmu di luar daerah cukup banyak, namun belum semuanya melakukan rapid test karena waktu kembali ke tempatnya belajar yang tidak sama. “Saat ini masih banyak yang belum rapid test karena masih libur atau belum ada pengumuman harus kembali ke tempat belajar,” tambah Mahbub.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post