SAMPIT – Seorang kakek renta di Sampit hidup seorang diri di rumah kayu yang kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan kakek tersebut sempat ditemukan tak berdaya di pinggir jalan lantaan kelaparan
“Kai Amat itu kemarin sore tergeletak di pinggir Jalan Juanda. Sidin (dia) pingsan, tubuhnya gemetaran, mungkin kelaparan,” kata Supri, salah satu warga yang membantu kakek itu, Senin 14 November 2022.
Lanjutnya, melihat kakek yang tak berdaya warga yang melintas pun berupaya membantu kakek yang sudah tidak bisa melihat ini. Dirinya mengenal kakek Amat lantaran pria paruh baya itu sering jalan kaki menyusuri pinggir jalan menggunakan sembari membawa tongkat.
Supri yang ikut mengantarkan seketika terkejut saat melihat tempat tinggal Kai Amat. Ukuran rumah berkonstruksi kayu ini sekitar 3×4 meter. Menambah prihatin lagi di dalam pondoknya itu tidak ada bahan makanan apapun. Hanya terlihat sebuah kasur usang dan beberapa botol air mineral yang kosong dan berdebu “Tidak ada apa-apa di pondoknya itu. Kondisinya juga sangat memprihatinkan,” imbuhnya.
Sementara Zaitun warga sekitar Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang menambahkan, sebenarnya kakek tersebut punya anak namun keberadaannya tidak diketahui. “Dia punya anak, tapi tidak tahu dimana sekarang anaknya tinggal,” jelasnya.
Lanjutnya, selama ini Kai Amat bergantung dari belas kasih warga sekitar. Meski demikian, warga sekitar pun tak dapat membantu lebih. Sebab itu Kai Amat kerap berjalan menyusuri pinggir jalan meski matanya tidak bisa melihat dengan normal.
“Semoga ada yang peduli termasuk pemerintah daerah. Biar beban Kai Amat bisa ringan, setidaknya tidak lagi kelaparan,” ucapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post