SAMPIT – Dua anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) mengundurkan diri diduga tidak kuat mental di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kotim Wim RK. Bening mengatakan menjadi anggota paskibraka harus siap mental dan fisik.
“Mental dan fisik itu sangat diperlukan untuk menjadi anggota paskibraka. Kalau tidak kuat ya tidak bisa,” katanya, Minggu 3 Juli 2022.
Disebutnya, ada sebanyak 72 orang yang dipersiapkan untuk menjadi petugas yang membawa pusaka merah putih pada upacara 17 Agustus nantinya. Dari jumlah tersebut dua orang mengundurkan diri. Ada beberapa faktor pengunduran anggota paskibra tersebut karena belum siap mental dan fisik.
Menurutnya menjadi anggota paskibraka tidaklah mudah. Tak hanya mahir baris berbaris, namun membutuhkan mental dan fisik yang kuat. “Tapi dua orang tersebut sudah diganti karena kami menyiapkan cadangan. Jadi mereka cadangan ini nilainya di bawah. Jadi kalau ada yang mundur mereka naik.
Ditambahkan Wim, saat ini mereka tengah menjalani pelatihan fisik dan baris berbaris. Latihan dilakukan di kantor Bupati langsung dengan tujuan penguasaan lapangan. Pasalnya upacara 17 Agustus di fokuskan di halaman kantor Bupati Kotim di Jalan Jenderal Sudirman.
“Dan mereka akan mulai kami tampung pada 8-18 Agustus nantinya untuk persiapan dan mematangkan mereka. Dengan harapan tidak ada kendala saat hari H nanti. Kami juga mengirim 4 orang untuk menjadi anggota paskibraka Provinsi Kalteng,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post