SAMPIT – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, meminta masyarakat khususnya yang berada di bantaran Sungai Mentaya diminta untuk lebih waspada saat melakukan aktivasi di sungai.
Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah mengatakan peringatan tersebut diberikan karena saat ini Buaya tengah agresif, karena hewan reptil yang hidup di air ini berada pada masa reproduksi atau musim kawin.
“Sekarang ini yaitu musim kemarau dan awal penghujan buaya sedang masa reproduksi. Kalau berdasarkan bulan yaitu antara Desember, Januari, Februari dan Maret,” katanya, Sabtu 19 Februari 2022.
Bukti dari buat lebih agresif saat reproduksi adalah berkaca dari sebelumnya, pada bulan-bulan tersebut lebih banyak terjadi warga di serang buaya. Dari 43 serangan sejak tahun 2010 hingga sekarang, pada bulan Desember ada 5 kali dugaan serangan.
Januari ada 4 kali dugaan serangan. Februari 4 kali dugaan serangan, dan Maret 5 kali dugaan serangan. “Meski sebenarnya ada terjadi di bulan lain, tapi yang lebih mendominasi terjadi serangan adalah bulan-bulan yang disebut tadi,” tegasnya.
Kasus serangan buaya ini hampir setiap tahun terjadi di Kotim terutama di wilayah selatan yang sebagian besarnya tinggal di bantaran Sungai Mentaya. Sejauh ini solusi yang paling tepat agar tidak terjadi serangan buaya adalah masyarakat setempat lebih memperhatikan lingkungan.
Warga juga diminta untuk tidak membuang bangkai hewan dan beternak unggas di bantaran Sungai, karena itu dapat mengundang salah satu hewan reptil ganas itu. Pasalnya sampai saat ini sebagian masyarakat Kotim masih ketergantungan mengandalkan sungai dalam aktivitas sehari-hari untuk mandi cuci kakusnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post