SAMPIT – Hampir seluruh kecamatan yang ada di Kotawaringin Timur (Kotim) diselimuti awan hujan, bahkan dari 17 Kecamatan, hanya 3 kecamatan yang tidak menunjukkan adanya pertumbuhan awan hujan.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara H Asan Sampit, Musuhanaya menyebutkan, daerah yang mengalami pertumbuhan awan hujan signifikan di antaranya Mentaya Hulu, Parenggean, Cempaga Hulu, Cempaga, Telawang, Baamang dan Kota Besi. “Selain itu juga terjadi di Kecamatan Seranau, Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Mentawa Baru Ketapang, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit,” sebutnya, Kamis 3 Februari 2022.
Menurutnya, dari prakiraan potensi terjadi hujan di wilayah Kotim cukup tinggi. Sehingga hal ini bisa menghilangkan hotspot atau titik panas yang sebelumnya terdeteksi di daerah Selatan Kotim. Bahkan dari analisa parameter cuaca, potensi kemudahan terjadinya kebakaran menunjukkan tidak ada kerawanan kebakaran daratan Kotim. “Berdasarkan prakiraan curah hujan 24 jam ke depan, sesuai model Weather Research Forecasting Data Assimilation berpotensi terjadi hujan ringan. Namun keadaan ini bisa berubah kembali setelah 24 jam kemudian,” tegasnya.
Menurutnya, prakiraan ini berdasarkan Citra satelit cuaca Himawari-8 Infra Red Enhanced pukul 07.00 pagi ini 3 Februari 2022, dan berlaku hingga pukul 07.00 WIB 4 Februari 2022. “Bisa jadi besok tidak ada lagi pertumbuhan awan hujan. Namun meski hari ini ada pertumbuhan awan hujan signifikan, prakiraan per dasarian untuk potensi banjir di Kotim masih rendah,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post