SAMPIT – Keberadaan pengamen kaya raya yang hangat diperbincangkan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) karena memiliki mobil mewah dan beberapa unit sepeda motor. Bukan hanya itu saja, keberadaan mereka baik itu di persimpangan jalan maupun di rumah dikeluhkan oleh warga.
Ketua RT 36, Jalan Ir H Juanda, Gang Mustika, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang (MBK) Kotim, Bustanil Arifin mengatakan, warga setempat mengaku terganggu dengan keberadaan mereka saat tinggal dilingkungan itu, lantaran gaya hidup mereka yang jorok. “Mereka sempat tinggal disini sebelum kami usir. Warga mengeluh, orangtua yang menyuruh anak-anak untuk mengamen tersebut sering membuang kotoran sembarangan, sehingga membuat warga resah,” katanya, Rabu 2 Februari 2022.
Selain itu, anaknya yang remaja disebut sering mabuk-mabukan hingga larut malam. Hal itu pun membuat warga terganggu. Atas dasar keluhan warganya itu, pihaknya mengambil kebijakan untuk mengusir mereka dari lingkungan setempat. “Saya meminta mereka keluar dari lingkungan warga saya. Mereka sempat marah saat kami minta keluar dari sini, bahkan kepala keluarganya sempat mengajak adu jotos,” ungkapnya.
Disampaikan Bustanil, orangtua dari anak-anak pengamen ini mengaku bekerja sebagai tukang pijat dan membantu persalinan. Namun hal itu tidak membuat dirinya percaya begitu saja. Karena melihat aktivitas yang tidak seperti tukang pijat. “Saya melihat mereka sedang beraktivitas di perempat lampu merah Jalan Antasari. Bahkan saya juga sempat pernah membuntuti mereka yang dinaikkan mobil diturunkan di sejumlah perempatan lampu merah oleh orangtuanya. Tapi mereka sekarang bukan warga saya lagi, karena sudah pindah,” ucapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post