SAMPIT – Pengendara bawah umur menjadi sasaran utama Polres Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada penertiban lalulintas kedepan. Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin mengatakan dari beberapa kasus lakalantas, dimana korbannya adalah anak dibawah umur usia 13 tahun 14 tahun. Sehingga itu menjadi perhatian pihaknya.
“Kasat Lantas kami telah membuat MoU dengan sejumlah sekolah di Sampit terkait pencegahan anak naik motor. Agar pihak sekolah tidak lagi memperkenan siswanya yang masih dibawa umur mengendarai sendiri terutama roda dua saat ke sekolah,” katanya, Jumat 31 Desember 2021.
Disebutkan bahwa lakalantas yang terjadi di Kotim secara umum memang mengalami penurunan sebanyak 42 kasus. Jika dibandingkan tahun 2020 , total ada sebanyak 130 kasus. Sementara di tahun 2021 hanya ada 88 kasus.
Namun, jumlah yang meninggal dari lakalantas yang terjadi di tahun 2021 lebih banyak dibandingkan tahun 2020. Jika dipresentasikan pada tahun 2020 itu presentasinya adalah 48 persen dan pada tahun 2021 sebanyak 54 persen sehingga ada kenaikan persentase sebanyak 6 persen.
“Kuantitas kecelakaan mengalami penurunan namun presentasi korban meninggal dunia bertambah, dan salah satu korbannya adalah anak dibawah umur dengan mengendarai motor sendiri. Saya sampaikan mohon kiranya Bapak Kepala Dinas Pendidikan bisa mensosialisasikan dan mengekspresikan kepada Kepala Sekolah yang ada di jajaran di Kotim. Ini untuk berupaya secara aktif mencegah siswanya menggunakan sepeda motor karena apa apabila kita membiarkan mohon maaf nanti itu dapat membahayakan siswa itu maupun pengguna jalan lainnya, karena rawan kecelakaan,” tuturnya.
Sementara Bupati Kotim Halikinnor mengatakan peningkatan jumlah yang meninggal dunia akibat lakalantas itu menjadi perhatian pihaknya. Dirinya pun mengimbau kepada satuan pendidikan terutama tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk lebih memperhatikan yaitu melarang jika ada siswanya yang mengendarai kendaraan sendiri ke sekolah. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas pada siswa.
“Walaupun angka lantas menurun tapi jumlah meninggal atau presentasi meninggal itu meningkat. Itu menjadi perhatian. Saya mengimbau supaya anak yang dibawah umur, orangtuanya ataupun sekolah melarang karena itu membahayakan. Lebih baik anaknya diantar saat ada keperluan jangan membawa motor sendiri,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post