SAMPIT – Sejumlah warga Jalan Teratai 5 Jalur 3, Kota Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar hingga melakukan normalisasi saluran air yang tersumbat pada 19 Desember 2022. Ketua RT setempat yakni RT 032 RW 007 Kristanto mengatakan, kegiatan ini merupakan program jangka pendek setelah adanya pertemuan warga belum lama ini.
“Kegiatan ini adalah program kerja pengurus baru RT 032, pada 30 November kemarin kita melakukan pembahasan tentang program kerja jangka pendek dan panjang dan salah satunya gotong royong akan kita laksanakan setiap satu bulan sekali,”kata Krisnanto yang baru menjabat selama 2 bulan menjadi Ketua RT tersebut, Minggu 19 Desember 2021.
Lanjutnya, tujuan dari kegiatan ini untuk normalisasi saluran air agar tidak terjadi banjir terlebih saat ini tengah berada pada puncak musim hujan. “Karena kita lihat saluran air sudah lama tidak dibersihkan, bahkan tadi warga kesulitan mengangkat sampah yang sudah menumpuk di saluran,” ujarnya.
Dirinya juga bersyukur dan berterimakasih atas antusias warga sekitar yang turut hadir. Pihaknya juga merencanakan dalam waktu dekat ada kegiatan pemasangan plang papan jalur dan juga ada kegiatan program pertemuan warga setiap sebulan sekali.
“Dari kegiatan pertemuan itu nanti kita akan menjaring aspirasi warga terkait masalah kepentingan umum. Saya yakin masyarakat banyak punya aspirasi namun karena tidak ada pertemuan makanya tidak tersalurkan. Nanti kita cari solusinya bersama-sama, dan kalau ada yang memerlukan dana banyak akan kita masukkan program jangka panjang,” tegasnya. Krisnanto berharap, kekompakkan warga setempat tetap terjaga sehingga terciptanya kerukunan warga dan kenyamanan lingkungan.
Sementara itu, terkait kerusakan di wilayah setempat, di sebabkan kendaraan bermuatan yang melintas. Kristanto juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya, wilayah tersebut kerap kali dilintasi truk bermuatan hingga CPO, sehingga menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan di daerah itu terjadi bahkan menimbulkan lobang-lobang besar pada badan jalan.
“Kita juga tidak menekan mereka terlalu berlebihan, karena sebagian mereka juga mengangkut bahan bangunan untuk warga, namun kami berharap kesadaran pemilik armada, kalau merasa sering melintas atau menggunakan jalan di Teratai 5 ini, silahkanlah di menyumbang tanah uruk untuk menutup lobang-lobang besar di jalan ini,” tuturnya.
Menurutnya, karena jalan ini adalah jalan umum sehingga pihaknya tidak bisa melarang kendaraan bermuatan untuk melintas. Akan tetapi dirinya meminta untuk bersama-sama menjaga jalan tersebut. “Bagaimana baiknya saja agar warga nyaman dan pemilik armada juga nyaman saat melintas,” tegasnya.
Sementara itu warga sekitar Rahmi mengatakan, dirinya berharap jalan yang berada tepat di depan rumahnya tersebut agar di portal, sehingga angkutan bermuatan tidak bisa melintas. “Karena kadang truk-truk yang melintas itu tidak tahu aturan, melaju kencang sehingga membuat jalan bergetar. Apalagi jalan disini belum di aspal, sehingga getaran langsung sampai ke rumah. Bahkan rumah saya sampai retak karena tanahnya bergetar,” ujarnya.
Dia juga berharap agar jalan di daerahnya itu mendapat perhatian dari pemerintah untuk dilakukan pengaspalan. Pasalnya sudah lama jalan tersebut ada tidak pernah tersentuh pembangunan dari pemerintah.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post