SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor berharap pandemi Covid-19 dapat menjadi endemi dengan diselenggarakannya Mamapas Lewu.
Dikatakannya, Mamapas Lewu yang merupakan ritual adat dari suku Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) salah satunya Kotim itu bermakna membersihkan suatu wilayah dari marabahaya dan musibah salah satunya dari pandemi Covid-19. “kegiatan ini salah satunya adalah membersihkan permasalahan daerah kita yaitu Covid-19, semoga Covid-19 segera berakhir di Kotim,” katanya, Senin 13 Desember 2021.
Mamapas Lewu yang sebelumnya dititik pusatkan di Balai Basarah Hindu Kaharingan Sampit, baik peserta maupun tamu undangan bersama-sama menari Manasai mengitari sapi yang akan dijadikan kurban. Kemudian para peserta mengelilingi Kota Sampit dengan tujuan membersihkan kota dari pengaruh buruk dan musibah.
Pelaksanaan ritual ini dilakukan oleh para Basir yaitu orang-orang tertentu yang dinilai mempunyai kemampuan khusus untuk berhubungan dengan roh-roh gaib penjaga alam. “Alhamdulillah kegiatan semacam ini sekarang bisa karena kasus pandemi di Kotim sudah melandai. Namun tetap dengan protokol kesehatan. Kita berdoa dengan mamapas lewu ini kedepan pandemi Covid-19 menjadi endemi,” imbuhnya.
Selain itu, ia berharap kegiatan ini juga dapat menjadi wahana untuk menumbuhkan semangat dan motivasi masyarakat Kotim dalam melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai budaya. Sehingga warisan para leluhur tidak luntur dan sirna oleh pengaruh budaya luar.
Meski saat ini di Kabupaten Kotim nihil kasus Covid-19, namun pemerintah daerah terus berupaya melakukan berbagai upaya pencegahan agar tidak terjadi peningkatan. Salah satunya dengan cara menggencarkan vaksinasi kepada semua lapisan masyarakat, termasuk para pelajar tingkat SMA sederajat.
Pemkab Kotim mempercepat capaian vaksinasi Covid-19 hingga 80 persen pada akhir tahun.
“Saat ini capaian vaksinasi Kotawaringin Timur 66 persen. Pemerintah pusat menargetkan akhir Desember nanti minimal tercapai 70 persen, tapi untuk di Kotawaringin Timur saya minta kita minimal mencapai 80 persen,” kata Bupati Kotim Halikinnor.
Halikinnor bersyukur karena pemerintah daerah dibantu banyak pihak dalam optimalisasi vaksinasi COVID-19, seperti Polri, TNI, BIN Kalteng, Kadin, partai politik, organisasi kemasyarakatan, serta perusahaan besar swasta yang juga menjalankan Vaksinasi Gotong Royong.
Saat ini tersedia sekitar 40.000 dosis vaksin di Dinas Kesehatan Kotim. Untuk itu, pemerintah daerah akan terus meningkatkan program vaksinasi, baik untuk peserta vaksinasi dosis pertama maupun kedua.
Seluruh camat, lurah, kepala desa, damang, mantir, serta segenap elemen masyarakat diminta membantu optimalisasi ini. Mereka diminta mengajak dan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi.
“Jangan karena tinggal di pelosok dikira tidak berisiko tertular Covid-19. Yang bahaya itu virus ini penularannya cepat. Kalau ada orang yang baru tiba perjalanan dari luar daerah, itu juga rawan muncul penularan Covid-19,” kata Halikinnor.
Apalagi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, berbagai upaya dilakukan, mulai dari imbauan agar masyarakat menunda berwisata, hingga meniadakan libur bagai pegawai negeri sipil bahkan karyawan perusahaan diimbau menunda libur.
Dalam berbagai kesempatan orang nomor satu di Kabupaten Kotim tersebut terus mengimbau warga untuk taat pada protokol kesehatan demi menjaga agar tidak tertular Covid-19.
(dev/fi/matakalteng.com)
Discussion about this post