SAMPIT – Upaya Pemerintah dalam mencegah pernyebaran Covid-19 terus dilakukan. Vasinasi untuk usia dewasa terus dilakukan, bahkan beberapa daerah di Indonesia telah memberikan vaksin kepada para remaja usia 12 hingga 17 tahun. Kendati demikian, di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih ada orangtua yang keberatan jika anaknya divaksin.
Salah seorang warga Sampit, Sri Wahyu Puji mengaku keberatan jika anaknya yang masih berusia 12 tahun divaksin. Hal itu dikarenakan dirinya takut akan adanya efek samping yang buruk.
“Sepertinya jangan dulu, orangtua nya aja di vaksin karena ada tuntutan administrasi untuk anak daftar sekolah. Masih belum siap, seandainya ada efek samping (yang buruk), karena anak saya imun nya lemah, mudah sakit, cape sedikit langsung sakit,” kata Sri, Rabu, 21 Juli 2021.
Sri juga mengatakan, jika ada aturan yang mengharuskan peserta didik melakukan vaksinasi, maka dengan terpaksa dirinya mengikuti aturan tersebut.
“Ya kalau memang semua murid harus vaksinasi, mau tidak mau,” sebutnya.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kotim, Multazam K Anwar mengatakan, vaksinasi yang akan menjadi prioritas Pemkab Kotim ini dilakukan untuk mencegah semakin banyaknya anak-anak yang terinfeksi Covid-19.
“Vaksin yang digunakan sudah lulus uji klinis dan aman, jadi tidak perlu takut. Sebelum dilakukan vaksinasi juga dilakukan screening dulu. Belum tahu kapan jadwalnya, kami masih fokus pada vaksinasi dosis II untuk lansia maupun umum,” sebut Multazam.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post