SAMPIT – Program normalisasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sangat diharapkan bagi para petani yang ada di wilayah setempat khususnya Kecamatan Teluk Sampit.
“Petani di daerah kami sangat memerlukan program normalisasi,” kata Camat Teluk Sampit, Yuliansyah, Selasa, 13 Juli 2021.
Sampai saat ini, saluran Tersier maupun Skunder yang ada di wilayah tersebut sebagian besar dangkal dan banyak ditumbuhi rumput yang tebal. Sehingga air yang mengalir mengalami hambatan.
Bahkan dikhawatirkan, penyumbatan tersebut akan menjadi musibah. Dicontohkan, saat musim hujan, volume air akan meningkat. Rumput yang tebal menghalangi air mengalir. Hal ini berujung pada banjirnya lahan pertanian. Akibatnya, tanaman atau padi akan lekas membusuk.
Sebaliknya, pada musim kemarau maka lahan akan kering. Akibatnya, penyerapan nutrisi dalam tanaman menjadi terhambat. Hal ini juga akan membuat hasil pertanian kurang baik, bahkan parahnya dapat membuat gagal panen.
“Itu sebabnya saluran air penting bagi hasil produksi para petani. Kalau nutrisi tidak mencukupi atau berlebihan maka padinya tidak subur, dan produksinya pun akan sedikit,” terang Yuliansyah.
Diketahui beberapa waktu lalu, sebagian besar petani di kecamatan setempat gagal panen, lantaran lahan pertaniannya terendam banjir. Akibatnya padi mereka membusuk.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post