SAMPIT – Demi mendapatkan vaksinasi Covid-19, warga Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) rela antre mulai pagi hari hingga berjam-jam lamanya, juga sampai berdesakan di Pusat Pelayanan Masyarakat (Puskesmas) setempat.
Seperti Muhammad Nur yang rela antri dari pukul 05.00 WIB pagi untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Meski telah antre berjam-jam, ia tetap tidak kebagian vaksin dari puskesmas Ketapang II Sampit. “Tiga hari sudah tidak dapat karena tidak kebagian, mulai dari jam 5 subuh tadi saya menunggu disini dari kemarin,” ujarnya, Selasa 29 Juni 2021.
Vaksinasi ini dilakukan Muhammad Nur selain untuk memutus penyebaran Covid-19, juga sebagai salah satu syarat pendaftaran masuk sekolah untuk anaknya. Diungkapnya orangtua murid saat ini diwajibkan untuk vaksinasi Covid-19. “Ini kita vaksin untuk persyaratan anak sekolah, kalau gak divaksin anak tidak diterima di sekolah,” ungkapnya.
Sementara Kepala Puskesmas Ketapang II Setia Purwanto menyampaikan adanya masyarakat yang tidak kebagian vaksinasi tersebut lantaran pihak puskesmas sesuai dengan kebijakan Dinas Kesehatan Kotim bahwa adanya pembatasan jumlah vaksin. Sehingga pihak puskesmas pun membatasi pelayanan vaksinasi.
“Alhamdulillah antusias masyarakatnya mulai baik dari sisi keinginan masyarakat yang mau datang ke Puskemas baik. Namun pelayanan kita batasi sesuai dengan kebijakan lantaran ketersediaan vaksin di Kotim terbatas,” ungkapnya.
Untuk hari ini pihaknya membatasi pelayanan sekitar 200 dosis untuk dua wilayah puskesmas Ketapang yaitu Ketapang I dan II. Sehingga setiap puskesmas hanya melayani 100 dosis vaksinasi Covid-19.
Namun pihaknya akan selalu siap melayani masyarakat terutama vaksinasi Covid-19 yang tujuannya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 jika ketersediaan vaksin ada. “Kalau stok vaksin ada kita siap melayani karena kita hanya penggerak pelayanan masyarakat,” tutup Setia Purwanto.
Vaksinasi ini juga berpacu dengan waktu karena persebaran Covid-19 semakin meningkat dengan ancaman varian baru.
Di tengah pandemi Covid-19 yang belum jelas ujungnya, vaksinasi menjadi salah satu pelindung nyawa. Namun, sekadar mendapat satu suntikan vaksin ternyata tidak semudah virus korona baru menebar ancaman. Ibaratnya, banyak pintu yang dibuka, tetapi tidak mudah untuk memasukinya.
(fi/dev/matakalteng.com)
Discussion about this post