SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mengembangkan komoditi padi dalam rangka menjaga ketahanan pangan, terutama dimasa pandemi Covid-19 saat ini.
“Petani ikut membantu untuk mempertahankan ketahanan pangan seperti meningkatkan produksi beras di Kotim,” kata H. Supian Hadi saat menyerahkan alat panen di Kecamatan Teluk Sampit, Rabu 2 Desember 2020.
Menurutnya, padi merupakan prioritas pertama komoditi yang terus dan harus dikembangkan khususnya di tengah pandemi covid-19 ini, karena menyangkut kebutuhan hidup masyarakat. Komoditi ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi dan budaya maupun politik.
Dalam rangka mempertahankan produksi padi yang berkelanjutan di Kotim, maka pemerintah terus berusaha menambah luas lahan, meningkatkan indeks pertanaman serta optimalisasi penanganan pasca panen untuk menekan angka kehilangan hasil.
“Salah satu cara Pemerintah untuk memperhatikan kualitas hasil gabah yaitu dengan penyediaan Combine Harvester di tingkat masyarakat tani,” terang H. Supian Hadi.
Sependapat dengan Bupati Kotim, Plt Kepala Dinas Pertanian Kotim, Marzuki mengungkapkan, selama ini kendala yang dialami masyarakat tani terutama di wilayah Kecamatan Teluk Sampit adalah panen padi di daerah tersebut biasanya bersamaan, sedangkan tenaga manualnya atau SDM yang memanen terbatas. Hal ini pun akan berpengaruh pada penurunan hasil panen.
“Dengan bantuan Combine Hasvester ini maka efisiensi 50 persen,” paparnya.
Ditambahkan Marzuki, luas lahan yang dapat ditanami padi di Kotim ada sekitar 23.900 ha, tersebar di 17 Kecamatan. Sebanyak 58 persen produksi padi ada di Kecamatan Teluk Sampit. Sedangkan untuk Desa Lempuyang sendiri ada sekitar 11.616 ha luas lahan panen saat ini.
Pada tahun 2021, pemerintah berencana akan menambah bantuan alat mesin potong padi tersebut sebanyak 2 uni guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat tani.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post