PANGKALAN BUN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mencoret sebanyak 168 orang data pemilih, lantaran dinyatakan telah meninggal dunia berdasarkan hasil koordinasi tanggapan dan masukan dari masyarakat.
Dengan begitu, Data Pemilih Berkelanjutan (DPB) periode bulan September 2021 menurun menjadi 176.794, dengan rincian 90.173 laki-laki dan 86.621 perempuan. Data tersebut lebih rendah dari periode Juni 2021 lalu, yang tercatat sebanyak 176.962. Komisioner KPU Kobar, Divisi Perencanaan dan Data Pemilih, Pudji Suharyanti mengatakan, rekapitulasi pemutakhiran data pemilih berkelanjutan dilakukan secara bertahap. Agar data pemilih benar-benar valid, pihaknya akan kembali melakukan pendataan, sehingga kedepannya pelaksanaan pemilu akan lebih berkualitas.
“Setelah mendengar masukan dan tanggapan dari masyarakat ada sebanyak 168 data pemilih yang sudah meninggal, sehingga menjadi berkurang data pemilih. Mengingat bahwa masyarakat kurang proaktif melapor ke KPU, untuk itu KPU yang proaktif turun ke lapangan untuk melakukan pendataan secara berkelanjutan,” terangnya, usai kegiatan rekapitulasi pemutakhiran data pemilih berkelanjutan periode September 2021 di aula kantor Kecamatan Arsel, Rabu 29 September 2021.
Menurutnya, di Kobar terjadi pertambahan penduduk, namun karena kurang proaktifnya masyarakat untuk melapor sehingga masih ada yang belum terdaftar sebagai pemilih. “Caranya sangat mudah, bisa saja langsung berkoordinasi dengan Pemerintahan Desa, Kelurahan, KPU atau bisa juga melalui aplikasi SICeLi untuk memeriksa apakah sudah terdaftar sebagai pemilih atau belum,” tandasnya.
Untuk diketahui SiCeli adalah sebuah sistem informasi berbasis web yang dirancang, dibangun dan dikembangkan oleh tim IT KPU Kobar. Sistem Informasi ini untuk mempermudah calon pemilih dalam mencari informasi tentang data pemilih, apakah yang bersangkutan sudah teregistrasi atau belum dalam Daftar Pemilih.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post