PANGKALAN BUN – Dalam rangka mensikapi wacana pemindahan ibukota negara ke Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna meninjau Lapangan Udara Iskandar Pangkalan Bun, guna melihat sarana dan prasarana yang terdapat di Lanud tersebut.
Kedatangan orang nomor satu di TNI Angkatan Udara bersama rombongan itu disambut langsung oleh Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah, Selasa 23 Juli 2019. “Kita bersyukur bahwa kabupaten ini sering mendapat kunjungan dari para Jenderal, dan hari ini Kasau TNI yang datang,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Nurhidayah menyampaikan bahwa Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sejatinya mempunyai ikatan yang kuat dengan TNI AU, hal ini mengingat dalam sejarahnya, penerjunan pertama oleh TNI AU berada di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kobar.
“Ikatan kuat ini tidak lepas dari sejarah masa penjajahan dahulu, dimana pesawat RI 2 membawa sejumlah penerjun payung untuk diterjunkan ke Desa Sambi,” ulasnya. Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan ada beberapa hal yang mendasari kunjungannya ke Lanud Iskandar Pangkalan Bun.
Menurutnya selain kunjungan rutin untuk mengecek kesiapan operasional yang dilakukan oleh angkatan udara, TNI AU juga mensikapi adanya wacana pemerintah untuk pemindahan ibukota, dan salah satu alternatif ada di Kalimantan Tengah (Kalteng). “Sampai saat ini belum ada keputusan, namun demikian angkatan udara harus mengantisipasi itu semua, dan saya harus melihat kesiapan baik di Lanud Iskandar, maupun di Kalteng sendiri,” terangnya.
Kalau nantinya betul pemindahan ibukota yang dipilih adalah Kalimantan Tengah, maka walau bagaimana TNI AU harus menyiapkan sistem pertahanan udaranya, dan harus menyiapkan bagaimana pembangunan angkata udara di Kalteng.
Rencananya setelah kunjungan ke Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kasau dan rombongan juga akan mengunjungi Kalimantan Timur dengan agenda yang sama. “Sifatnya kunjungan ini untuk mengantisipasi mana nanti yang akan dipilih oleh pemerintah pusat, karena kami harus menyesuaikan dengan apa yang diprogramkan oleh pemerintah,” pungkasnya.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post