PALANGKA RAYA – Kondisi kekeringan dengan curah hujan di bawah normal yang disebut El Nino Gorila, diprediksi akan terjadi hingga tahun 2024 mendatang. Kondisi tersebut, mulai terjadi di beberapa bagian Indonesia, khususnya di bagian tengah.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi setempat, telah mempersiapkan langkah antisipasi dalam menghadapi kondisi El Nino Gorila. Salah satu upaya yang dikerahkan, yakni memastikan ketersediaan pangan selalu aman, khususnya padi, aneka cabai, bawang merah, dan bahan pangan lainnya.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalteng, Hj Sunarti mengatakan, semua jajaran diinstruksikan untuk turun langsung ke lapangan dan memantau kondisi sebenarnya serta ketersediaan pangan. Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya kelangkaan pangan akibat kondisi pertanaman yang tidak optimal karena musim kemarau yang panjang.
“Kondisi El Nino Gorila memang menjadi salah satu faktor ancaman kondisi pertanaman di lapangan. Akibatnya, tanaman bisa lebih rentan terkena serangan OPT seperti ulat daun dan thrips pada bawang merah serta serangan antraknosa/bercak buah serta virus kuning yang dapat menyebabkan gagal panen,” ujarnya, Senin, 15 Januari 2024.
Oleh karena itu, langkah preventif dan kuratif harus dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut, terlebih lagi Kalteng sebagai daerah penyangga IKN (Ibu Kota Negara) yang akan segera dipindahkan ke Kalimantan.
Meski banyak faktor yang memengaruhi, namun langkah preventif dan kuratif yang diambil Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menghadapi kondisi El Nino Gorila merupakan tindakan yang sangat penting. Selain menjamin ketersediaan pangan di wilayah kalteng, hal ini juga dapat membantu menjaga ketersediaan pangan nasional.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post