PALANGKA RAYA – Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian menyampaikan, bahwa Badan Pusat Statistik secara resmi merilis data mingguan inflasi yang menyatakan angka inflasi minggu kelima bulan Agustus 2023 3,27% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan inflasi di bulan sebelumnya yakni 3.08% (y-o-y).
Hal ini disampaikan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023, yang dihadiri juga Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko, secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin, 4 September 2023.
“Meskipun terjadi kenaikan, namun sebenarnya kita mengalami deflasi untuk inflasi month-to-month Juli-Agustus sebesar -0,02%,” sebutnya.
Sementara itu, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan deflasi pada Agustus 2023 disebabkan oleh komponen harga bergejolak yang mengalami deflasi sebesar 0,51% dengan andil deflasi sebesar 0,09%.
“Komoditas harga bergejolak yang dominan memberikan andil deflasi adalah daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, dan kacang panjang,” ucap Amalia.
Ia menambahkan, pada Agustus 2023 beras memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,05%, salah satunya disebabkan oleh Fenomena El Nino yang memicu kekeringan sehingga mengganggu produksi beras global hingga awal 2024.
“Secara musiman, defisit produksi beras selalu terjadi pada periode Agustus hingga akhir tahun. Namun perlu diwaspadai kenaikan harga beras di sejumlah wilayah akibat keterbatasan pasokan,” bebernya.
Usai hadiri Rakor, Yuas Elko menuturkan beberapa komoditas seperti beras, bawang putih, ayam ras, telur ayam ras, dan cabai rawit harus menjadi perhatian bersama. “Kita sudah melaksanakan panen perdana di Belanti Siam sebanyak 5,7 ton per hektar, mudah-mudahan dengan adanya antisipasi seperti itu Kalimantan Tengah tidak masuk dalam kategori inflasi yang tertinggi,” harapnya.
Yuas menyebut, inflasi Kalteng di minggu kelima bulan Agustus 2023 ini berada di urutan 22 inflasi tertinggi yakni sebesar 2,99 persen (y-o-y). “Inflasi kita paling rendah dibanding provinsi lain yang ada di Kalimantan. Diharapkan sinergisitas dan kolaborasi antara TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota bisa diperkuat sehingga inflasi kita bisa terus aman,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post