PALANGKA RAYA – Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijn mengunjungi Kalimantan Tengah.
Ia mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) atas kejadian kecelakaan air di Sebangau beberapa waktu lalu. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemprov yang dengan kebesaran hati mau menerima kedatangan rombangan kedutaan Belanda di Kalteng.
Lambert Grijn mengapresiasi upaya pemerintah provinsi dalam menyiapkan kunjungan Raja dan Ratu Belanda selama berbulan-bulan serta kesigapan dan respon yang cepat ketika terjadi insiden pada 9 Maret 2020 lalu.
Seperti yang diketahui tanggal 9 Maret 2020 di Sungai Sebangau, terjadi musibah kecelakaan air antara Longboat L300 milik Taman Nasional Sebangau dengan Speedboat milik TNI yang sedang melakukan persiapan pengamanan VVIP terkait kunjungan Kerajaan Belanda ke TN Sebangau di Provinsi Kalteng.
Pada kejadian tersebut 20 orang berhasil selamat (survivor), namun 7 orang lainnya meninggal dunia diantaranya Dandim 1011/Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono serta 6 orang pegawai Taman Nasional Sebangau dan Manggala Agni, yakni Abdi Damansyah, Mutiara, Tyas Novianti, Ibnu Yudhistira Hendrawan, Umrottus Sholiha, dan Mansyah.
“Hari ini kami kembali ke Palangka Raya untuk mengenang jasa mereka, kepulangan mereka yang tiba-tiba tentunya mememunculkan rasa kehilangan yang mendalam. Kami pun turut merasakan kehilangan yang sangat mendalam terlebih ketika mengenang jasa mereka yang begitu besar,” ujar Lambert saat menyampaikan rasa dukanya, Senin 3 Agustus 2020 di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng.
Lambert juga secara pribadi mengungkapkan rasa dukacita kepada keluarga korban. Ia juga mengucapkan syukur atas kesembuhan survivor Selvi Magdalena dan Yuliansi yang pada saat itu berada di lokasi kejadian.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia ini juga berharap agar kedatangan mereka kali ini tidak membawa kembali kesedihan atas kehilangan anggota keluarga. Hendaknya hal ini mengingatkan kepada jasa para korban, serta pihaknya juga membawa surat dari Kerajaan Belanda yang diberikan kepada keluarga korban.
“Surat ini telah kami terima sejak Maret, namun tertunda penyampaiannya karena situasi pandemi. Atas nama Raja dan Ratu Belanda, saya harapkan bapak dan ibu dapat menerimanya,” ucap Lambert.
Sementara itu orang tua dari Tyas Novianty menyambut baik perhatian dari Kerajaan Belanda. “Kita sebagai manusia tentu tidak ingin menerima musibah, hanya saja ini sudah menjadi ketentuan dari Yang Maha Kuasa. Kita sebagai manusia menerima saja, dan mengikhlaskan,” ujar Endang Asmawati, ibu dari Tyas Novianty salah satu keluarga korban laka air Sebangau.
Pihak keluarga juga menambahkan semoga kedepannya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Kejadian ini dapat dijadikan pelajaran agar Taman Nasional Sebangau dapat berbenag sehingga kedepannya dapat berkembang lebih baik lagi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengucapkan terima kasih kepada Lambert Grijns selaku duta besar Belanda untuk Indonesia yang telah memberikan perhatian dukungan dan semangat kepada para keluarga korban kecelakaan kapal.
“Perlu kami sampaikan bahwa pemerintah provinsi Kalimantan Tengah telah memberikan santunan sebagai bentuk belasungkawa kepada ahli waris korban meninggal, korban rawat rumah sakit dan kepada masyarakat pencari korban insiden tabrakan kapal di Sungai Sebangau,” ujar Sekda Kalteng, Fahrizal Fitri.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post