KUALA KURUN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaksanakan forum diskusi deteksi dini, cegah dini, dan penanganan konflik sosial daerah tahun 2022, menuju Gunung Mas bermartabat, maju, berdaya saing, sejahtera, dan mandiri (berjuang bersama).
”Forum ini untuk menyatukan pemahaman dan persepsi kita agar kedepan dapat memelihara dan meningkatkan keharmonisan antar masyarakat dalam kerangka NKRI, dengan berpegang teguh pada falsafah huma betang dan belum bahadat,” tegas Bupati Gumas Jaya S Monong, Selasa, 6 Desember 2022.
Saat ini, situasi politik, ekonomi, sosial, dan keamanan perlu mendapat perhatian bersama. Apalagi pasca keputusan dari pemerintah menaikkan harga BBM yang memicu kenaikan harga bahan pokok, serta menjelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) di tahun 2024 mendatang.
”Tentu dengan situasi seperti ini, harus ada langkah antisipasi bersama sebelum terjadi konflik di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini,” tegasnya.
Berdasarkan PP Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penanganan Konflik Sosial, upaya pencegahan konflik dapat dilakukan melalui penguatan kerukunan antar umat beragama, peningkatan forum kerukunan masyarakat, peningkatan kesadaran hukum, pembinaan kewilayahan, penguatan kelembagaan sistem peringatan dini, pengentasan kemiskinan, serta penguatan akses kearifan lokal.
”Kami minta kepada peserta forum diskusi, agar menjadi agen perubahan dalam mengendalikan masyarakat agar memiliki kesamaan persepsi tentang pentingnya memelihara keharmonisan dalam keberagaman,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kabupaten Gumas Sugiarto mengatakan, forum diskusi ini bertujuan untuk menyatukan pemahaman persepsi antara pemkab dan masyarakat terhadap pentingnya mencegah konflik sosial. Dengan peserta yang berjumlah 50 orang, terdiri dari tim terpadu penanganan konflik sosial dalam negeri di lingkungan Pemkab Gumas, para camat, dan organisasi masyarakat.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post