KUALA KURUN – Dekranasda Kabupaten Gumas (Gumas) sudah meluncurkan busana benang bintik Gunung Mas pada saat malam puncak penutupan Festival Tuah Mahasur, di Taman Kota Kuala Kurun. Busana tersebut memiliki beragam motif objek wisata yang ada di daerah ini.
“Dalam busana benang bintik, ada banyak motif objek wisata yang diusung, diantaranya Air Terjun Batu Mahasur, Air Terjun Bawin Kameloh, Batu Suli, Taman Hutan Raya Lapak Jaru, dan Betang Tumbang Anoi,” kata Ketua Dekranasda Kabupaten Gumas, Mimie Mariatie Jaya S Monong, Minggu 30 Oktober 2022.
Pada tahun 2020 lalu, dekranasda menggelar lomba desain benang bintik. Desain dari peserta itu diolah menjadi beragam busana, baik formal dan non formal. Hingga pada malam peluncuran, ada belasan busana benang bintik yang ditampilkan, terdiri dari busana anak, remaja, dewasa, dan eksekutif.
“Kedepan secara bertahap, kami ingin motif yang diusung semakin beragam. Mengingat masih banyak motif hasil lomba desain yang bisa dikembangkan menjadi motif benang bintik Gunung Mas,” jelasnya.
Terpisah, Perancang Official Dekranasda Gumas Steffan Adjie menuturkan, harga yang dipatok untuk busana benang bintik beragam, mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 800 ribu. Itu tergantung jenis bahan yang digunakan.
“Bagi warga yang ingin membeli, bisa langsung mengunjungi showroom dekranasda, atau memesan di Instagram resmi dekranasda, yakni @dekranasdakabgumas,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Gumas Jaya Samaya Monong menambahkan, dengan peluncuran ini, diharapkan busana benang bintik semakin diketahui dan dicintai masyarakat luas, serta mau memakai busana ini baik dalam kegiatan formal atau non formal. Apalagi ciri khasnya adalah objek wisata.
“Ketika memakai busana benang bintik, secara tidak langsung juga ikut mempromosikan objek wisata kita. Itu mendukung salah satu program unggulan Kabupaten Gumas yakni smart tourism atau pariwisata yang unggul,” tandasnya.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post