TAMIANG LAYANG – Ketua DPRD Kabupaten Barito Timur (Bartim), Broelalano, menolak gerakan People Power. Sebab, gerakan people power dinilai pergerakan yang mengarah kepada makar. Maka dari itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar jangan ikut-ikutan untuk melakukan hal tersebut.
“Saya mengharapkan kepada seluruh masyarakat Bartim agar ikut menolak gerakan People Power. Mari kita bersama – sama menjaga persatuan dan keutuhan NKRI pasca pemilu,” kata politisi dari fraksi PDI Perjuangan itu ketika dibincangi awak media di Tamiang Layang, Kamis 30 Mei 2019.
Dikatakan Broelalano, Pemilu 2019 sudah usai dan harus dihormati apapun hasilnya. Mereka yang tidak puas atas hasil Pemilu 2019 bisa menempuh jalur hukum yang sesuai dengan konstitusi.
“Bagi kami, proses demokrasi di pemilu telah usai. Kalaupun ada ketidakpuasan, silahkan tempuh jalur hukum, tanpa harus melakukan sebuah gerakan yang merugikan masyarakat kita sendiri. Ini adalah hal yang biasa disaat pemilu,” tegasnya.
Dirinya juga menegaskan, DPRD Bartim sangat berkomitmen mempertahankan keutuhan NKRI. Dia mengatakan demokrasi di Indonesia harus berjalan sesuai dengan koridor hukum.
“Sikap kami jelas, karena bagaimanapun keutuhan negara ini di atas segala-galanya. Termasuk hasrat untuk berkuasa. Kami ingin masyarakat ini dididik berdemokrasi secara sehat dengan koridor yang telah ada,” pungkas Ketua DPRD Bartim, Broelalano.
(iwn/matakalteng.com)
Discussion about this post