SAMPIT – Kurang dari 12 jam, ada dua kasus gantung diri di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kejadian dilokasi yang berbeda ini menelan satu korban jiwa. Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kasatreskrim AKP Gede Bagus Atmaja mengatakan, peristiwa ini terjadi di Desa Eka Bahurui, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, dan di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang.
Disebutkan, kasus pertama terjadi di areal perusahaan perkebunan kelapa sawit, Desa Sebabi, Jumat, 17 Desember 2021, sekira pukul 23.00 wib. Pria berinisial AN nekad mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan diri menggunakan seutas tali yang diikat dipelepah pohon kelapa sawit. Nyawa pemuda berusia 22 tahun ini dapat diselamatkan lantaran cepat diketahui satpam perusahaan. “Malam itu korban masih dirumah, kumpul dengan temannya. Namun saat jam 10 malam, korban tiba-tiba berlari keluar rumah. Lantaran tidak kunjung pulang hingga pukul 11 malam, ayah korban pun meminta teman korban untuk mencari keberadaan korban,” sebut Kasatreskrim Polres Kotim, Sabtu, 18 Desember 2021.
Saat berkeliling areal kebun, satpam perusahaan mendatangi teman korban, dan mengatakan telah menemukan AN gantung diri. Mereka langsung melakukan evakuasi dan memabawa korban ke klinik. Namun karena kondisi kritis, akhirnya dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan. Sebelas jam berselang, tepatnya hari Sabtu, 18 Desember 2021, sekitar pukul 10 wib, aparat kepolisian kembali menerima adanya laporsn gantung diri di Desa Eka Bahurui. Pria berusia 33 tahun berinisial MR ditemukan meninggal dunia didepan pintu kamar dengan posisi leher terikat kain.
MR meninggal dunia dengan cara gantung diri didepan kamarnya. Kejadian ini pertama kali diketahui pacar korban, yang saat itu bertamu ke rumah korban namun tidak kunjung dibukakan pintu. Pacar korban pun mencoba melihat keadaan dalam rumah dengan cara mengintip melalui jendela. Dirinya terkejut melihat korban gantung diri. Sontak pacar korban langsung menghubungi orangtua korban. Setibanya dirumah itu, keluarga korban langsung membuka pintu dan menemukan korban sudah tidak bernyawa. Sebelum dikebumikan, jasad korban sempat dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Murjani untuk dilakukan visum.
“Menurut keterangan keluarganya, MR lima bulan lalu pernah mencoba gantung diri juga, namun keburu ketahuan, namun kali ini tidak. Kami masih menyelidiki penyebab para korban nekad gantung diri. Hasil visum, dari keduanya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau tindakan penganiayaan. Dugaan sementara karena ada masalah pribadi,” tutur polisi berpangkat tiga balok emas ini.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post