SAMPIT – Serangan buaya kembali terjadi dan dialami oleh Kakek Syahran (55), warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Sapihan Malang, RT 23 RW 07, Desa Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB sore kemarin. Saat itu kaka ipar saya baru saja pulang dari kebunnya dan berniat membersihkan diri di sungai Sapihan,” kata Ruspandi, adik ipar korban, Jumat 1 Oktober 2021.
Namun, sesaat sebelum korban merendamkan kakinya ke sungai, tiba-tiba buaya berukuran sekitar 1,5 meter langsung menerkamnya. Kemudian, saat disambar, korban repleks dan langsung memukul mulut buaya dengan tangannya, hingga akhirnya gigitan buaya dikaki korban terlepas.
“Tapi buaya sempat juga melawan dengan menggigit pergelangan tangan korban,” tambah Ruspandi. Akibat serangan buaya tersebut, korban mengalami luka robek kaki kiri sepanjang hampir 20 cm dan luka bekas gigitan buaya di pergelangan tangan kanannya
Menurut Ruspandi, beberapa waktu lalu warga memang sempat melihat beberapa ekor buaya di sungai Sapihan. Jumlahnya diperkirakan ada sekitar 4 ekor dan ukurannya ada yang kecil dan ada yang besar hingga ukuran 2,5 meter. Selama ini memang tidak pernah ada warga disana yang diserang buaya, tapi kalau ternak warga sudah banyak yang hilang dimakan buaya buaya tersebut.
“Sungai Sapihan itu berapa di sekitar pemukiman kami, bahkan jaraknya cukup dekat dengan rumah-rumah warga. Terus terang semenjak adanya penampakan buaya disini, kami menjadi resah dan takut,” ungkapnya.
Ruspandi berharap, masalah ini bisa menjadi perhatian yang lebih serius dari BKSDA, dan dirinya bersama seluruh warga di kelurahan Basirih Hilir berharap agar buaya-buaya tersebut agar bisa secepatnya ditangkap.
Terpisah, Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah, mengaku sudah mendapat laporan dari warga mengenai kejadian ini, bahkan dirinya akan mendatangi lokasi kejadian tersebut. “Nanti kami akan cek lokasi kejadian serangan buaya tersebut,” kata Muriansyah.
Sebelumnya, pihak BKSDA sudah memasang perangkap buaya di sekitar sungai Sapihan, namun hingga saat ini belum ada buaya yang berhasil terperangkap. “Kami terus berupaya, peralatan jerat buaya juga masih terpasang disana, mudah-mudahan upaya ini bisa cepat berhasil,” harap Muriansyah.
(brh/matakalteng.com)
Discussion about this post