SAMPIT – Warga Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) antusias mengikuti sosialisasi literasi digital melalui aplikasi Zoom Meeting. Yang mana hal itu sesuai dengan arahan visi Presiden Jokowi Widodo.
Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama mitra jejaring GNLD Siberkreasi telah menyusun sebuah Peta Jalan Literasi Digital tahun 2021- 2024 untuk meningkatkan partisipasi digital masyarakat, mendorong pengembangan ilmu pengetahuan masyarakat di bidang TIK dan digital serta mendorong tingkat kecakapan transformasi digital dalam pemanfaatan teknologi baru. Di dalam peta jalan ini dirumuskan juga 4 (empat) kerangka dalam menyusun kurikulum literasi digital, yaitu: Digital Skills, Digital Ethics, Digital Safety, dan Digital Culture.
Rafiudin, salah seorang Runner Cakap Digital Kabupaten Kotim mengatakan, ada 3 (tiga) kerangka program literasi digital yang disusun untuk materi dan topik kurikulum yang akan diajarkan ke masyarakat. Yaitu Digital Society, Digital Economy, dan Digital Government.
“Kerangka ini kemudian diturunkan menjadi program Literasi Digital Nasional yang bertujuan untuk membuat masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi dan media digital di tingkat dasar, madya, dan mahir, serta tidak melupakan kelas literasi digital untuk masyarakat inklusif,” terangnya, Rabu, 30 Juni 2021.
Di tahun 2021, target milestone program literasi digital 2020-2024 adalah sebesar 12,5 juta masyarakat Indonesia yang terliterasi digital. Untuk meraih target peserta sebesar itu, Kemkominfo merancang program nasional literasi digital untuk meningkatkan kompetensi masyarakat yang akan diselenggarakan di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
“Literasi Digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari- hari,” jelas Rafi.
Objek Literasi Digital adalah masyarakat Indonesia dari berbagai usia, jenis profesi, latar belakang budaya, lapisan ekonomi dan struktur sosial dengan melibatkan berbagai mitra pelaksana, media provider, media mainstream, media digital dan pemerintah daerah.
“Kegiatan implementasi Literasi Digital yang dilakukan di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang Literasi Digital,” ujarnya.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk seminar dan diskusi online (peserta) dan offline (narasumber dan moderator) dengan peserta dari guru dan orang tua, pelajar/mahasiswa, PNS/TNI/Polri, petani, nelayan, dan pelaku UMKM, lembaga swadaya masyarakat dan komunitas, dan masyarakat umum.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post