SAMPIT – Suluruh wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yaitu 17 kecamatan di daerah setempat memiliki potensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal itu diungkapkan Dandim 1015, Letkol Czi Akhmad Safari, Senin 22 Februari 2021.
Menurutnya, Kotim memiliki struktur tanah gambut, dimana lahan gambut jika musim kemarau atau intensitas hujan rendah, akan mudah terbakar. “Dengan karakternya yang khas, gambut bisa menyimpan bara api hingga kedalaman tertentu yang berupa serpihan sisa kayu dengan keberadaan oksigen di ruang pori gambut tersebut,” terangnya.
Dikatakab pula akibat bara api yang dapat bertahan selama kondisi lingkungannya memungkinkan yakni dilahan gambut tersebut, maka akab dapat menjalar pada gambut yang semakin kering di sekitarnya yang sewaktu-waktu dapat muncul di permukaan.
Sehingga selain mudah terbakar, juga sulit untuk dipadamkan. Lekol Czi Akhmad Safari menyebut,di awal tahun 2021 ini telah terdapat titik hotspot, sesuai dari data pihaknya ada sekitar 20 titik hotspot, namun tidak menimbulkan api.
Karena jika terdapat warga yang membakar lahan, mereka melapor kepada Babinkamtibmas atau Babinsa di wilayahnya, dengan begitu mereka secara bersama menjaga lahan yang dibakar tersebut.
“Yang paling banyak itu di Kecamatan Antang Kalang, jadi mereka yang membakar lahan itu lapor sehingga mereka bersama Babinkamtibmas maupun Babinsa menjaga bersama. Dan itu yang kita harapkan, agar kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah,” sebutnya.
(dev/matakalteng.co.id)
Discussion about this post