SAMPIT – Hilir mudik Truck angkutan CPO yang melintas di jalur protokol dalam Kota Sampit kerap menjadi keluhan masyarakat. Tidak hanya muatan yang melebihi kapasitas tetapi juga mereka kerap ugal-ugalan dalam berkendara.
Seperti pada Minggu 24 Januari 2021. Salah seorang warga Rudi mengaku hampir ditabrak Truck tangki CPO di Jalan HM Arsyad depan RSUD dr Murjani Sampit.
Ia mengatakan, tidak jarang truk CPO yang melintas dalam Kota ugal-ugalan dan saling mendahului. Sehingga sangat berbahaya bagi pengendara lainnya.
Sementara itu, Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kasatlantas AKP Salahhidin mengaku beberapa waktu lalu pihaknya bersama instansi terkait sudah melakukan survei kondisi kerusakan jalan di Sampit.
“Jalan yang disurvei yang dinilai berpotensi mengakibatkan kecelakaan yakni, Jalan Kapten Mulyono, Pelita Barat, HM Arsyad,
dan Lingkar Selatan atau Jalan Moh Hatta,” bebernya, Minggu 24 Januari 2021.
Berdasarkan hasil survey bersama Forum LLAJ (Lalu lintas dan Angkutan Jalan), masih ditemukan beberapa titik jalan yang kondisinya berlubang serta ruas jalan yang rusak parah dan tergenang air.
“Kondisi jalan yang berlubang yakni Jalan Kapten Mulyono, Pelita Barat, dan HM Arsyad. Sedangkan jalan yang kondisi rusak parah yakni di Jalan Lingkar Selatan,” tegasnya.
Menurutnya, Jalan Lingkar Selatan tidak memungkinkan dilalui kendaraan bermuatan berat karena bisa menyebabkan kecelakaan apabila dipaksa melalui
jalan tersebut.
“Diharapakan, dengan adanya kegiatan ini perbaikan Jalan Lingkar Selatan segera terealisasi agar terciptanya Kamseltibcar Lantas di sekitar Wilayah Hukum Polres Kotim,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik dan Sosial Kotim, M. Gumarang mengatakan, ada 4 penyebabnya yakni pertama Jalan Lingkar Selatan yang di jadikan jalan angkutan truk CPO oleh pemerintah daerah sudah puluhan tahun belum juga diselesaikan.
Menurutnya masalah kerusakan jalan tidak bisa disalahkan para supir angkutan truk CPO, karena tidak ada pilihan jalan lain.
Sedangkan faktor kedua ujarnya, menimbulkan pertayaan kenapa Jalan Lingkar Selatan dibiarkan begitu saja keberadannya, tidak layak dilewati. Padahal jalan tersebut adalah jalan poros ekonomi? Mengapa tidak serius diperjuangkan?
Discussion about this post