SAMPIT – Perhatian serius diutarakan Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran kepada warganya. Adalah warga miskin yang berobat ke rumah sakit namun tidak dilayani dengan baik atau menolak pasiennya, karena pasien tersebut berasal dari keluarga tidak mampu.
Sebab, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bersama-sama terus berusaha meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Harapannya agar pelayanan makin merata sehingga derajat kesehatan masyarakat makin meningkat.
“Jika saya tahu ada rumah sakit di Kalteng yang menolak melayani pasien miskin, maka bupati dan wali kotanya akan saya tegur dan mereka wajib mencopot direktur rumah sakit tersebut,” tegas Sugianto di Sampit, Kamis (4/4/2019) saat kegiatan pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ke-16, Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47 dan Hari Keluarga Nasional ke-26 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang dipusatkan di ikon Jelawat Sampit.
Ditambahkan, bahwa tidak boleh ada rumah sakit di provinsi ini yang menolak melayani pasien. Apalagi dengan alasan tidak ada dana daerah kabupaten/kota. Jika itu terjadi maka dari provinsi yang akan membiayainya.
“Tugas kami adalah melayani. Berdosa kami kalau membiarkan kejadian seperti itu. Jika itu terjadi, segera laporkan kepa daya,” tegasnya. Lanjut Sugianto, komitmen pemerintahannya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terus dilakukan.
Bahkan, pemerintah kabupaten dan kota didorong mengoptimalkan kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk menjamin pelayanan kesehatan masyarakat. Selain itu, tenaga dan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas juga harus terus ditingkatkan.
(fi/matakalteng.com)
Discussion about this post