BUNTOK – Penularan virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang berkembang menjadi AIDS di Indonesia, saat ini marak terjadi. Mengantisipasi hal itu, pemerintah daerah melalui Dinas kesehatan (Dinkes) Barsel gencar melaksanakan sosialisasinya.
Kepala Dinkes Barsel dr. Djulita K. Palar kepada Matakalteng Kamis 1 Oktober 2020 mengatakan, masa kehamilan, merupakan masa yang rawan dalam penularan virus mematikan itu. “Yang perlu diawasi adalah perilaku negatif suami seperti ‘jajan diluar’, pasalnya penularan bisa terjadi melalui itu,” ungkapnya.
Menurutnya, bisa saja janin yang dikandung para ibu hamil, terjangkit HIV. Bayi yang harusnya sehat, kata dia, terlahir membawa penyakit yang tidak seharusnya ada, dan beresiko tidak memiliki umur panjang. “Kasihan anak-anak yang harus menanggung, maka hal itu harus dicegah sejak dini,” tegasnya.
Untuk mengatasi hal negatif yang terjadi, tambahnya, diperlukan pengetahuan yang luas mengenal reproduksi dan hal-hal yang berkaitan dengan HIV. “Kalau tidak diarahkan bisa saja kaum muda terjerumus, maka tugas kitalah yang membimbing dengan baik,” ungkapnya.
Dokter yang akrab disapa Djul itu tidak membantah, wilayah Barsel bisa saja menjadi daerah yang berpotensi dalam penularan AIDS. Barsel, kata dia, merupakan daerah jalur lintas. Itu artinya siapa saja dapat berhenti dan melewatinya.
“Apalagi Barsel dikenal sebagai kabupaten yang menghubungkan beberapa kabupaten dan provinsi Kalteng dan kalsel.“Kita bersyukur di Barsel saat ini masih kondusif dan aman, namun tidak ada salahnya kita waspada dengan penularan penyakit yang tidak ada obatnya itu,” ujarnya mengakhiri.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post