MUARA TEWEH – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Nuryakin menyampaikan realisasi anggaran, baik APBD maupun APBN, merupakan salah satu instrumen utama untuk menggerakkan perekonomian, apalagi di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikannya pada Rapat Terbatas (Ratas) membahas Evaluasi Realisasi Anggaran dan Pembangunan di Kabupaten Barito Utara, bertempat di Gedung Balai Antang Muara Teweh, Selasa 2 Agustus 2022. Nuryakin menyebutkan langkah-langkah harus diterapkan guna mendorong percepatan realisasi penyerapan anggaran.
H. Nuryakin mengatakan sampai dengan tanggal 30 Juni 2022, Pemerintah Kabupaten Barito Utara menempati peringkat ke-9 (sembilan) realisasi APBD dari seluruh kabupaten/kota se-Kalteng, dengan capaian realisasi keuangan sebesar 31,20 persen dan realisasi fisik sebesar 33,15 persen. Capaian tersebut juga masih belum memenuhi target triwulan kedua yang seyogyanya 50 persen.
“Saya berharap pada triwulan ketiga ini Pemerintah Kabupaten Barito Utara dapat bekerja lebih keras lagi untuk menggenjot realisasi anggarannya. Hentikan kebiasaan untuk mengebut penyerapan anggaran di akhir tahun, karena akan menimbulkan berbagai risiko dan juga tidak efisien,” tegas Nuryakin.
Nuryakin menekankan agar realisasi pendapatan daerah juga diperhatikan, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program-program pembangunan daerah. Sebagaimana diketahui, sampai dengan tanggal 30 Juni 2022, Realisasi Pendapatan Kabupaten Barito Utara mencapai sekitar Rp 488 Miliar lebih dari target Rp 1,869 Triliun lebih atau sebesar 43,63 persen. Selain itu, Nuryakin juga menekankan agar hilirisasi industri dan pemberdayaan UMKM juga hendaknya diperhatikan.
“Karena kedua hal ini memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan kerja, dan tentunya PAD. Lakukan pemetaan dengan baik terhadap berbagai potensi sumber daya alam atau komoditas unggulan di Kabupaten Barito Utara, yang kemudian didukung dengan instrumen kebijakan di tataran Pemerintah Kabupaten Barito Utara,” imbuhnya.
Terakhir disampaikan, adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan memberikan peluang dan sekaligus tantangan. “Agar tidak cuma menjadi penonton, kita harus bersama-sama membangun kemampuan menjadi daerah penyangga IKN, yang harus dibarengi dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post