SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi daerah yang miliki potensi tertinggi terjadinya konflik saat pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024.
“Terkait itu kami sudah melakukan antisipasi salah satunya terus berkoordinasi degan pihak keamanan seperti dengan Polres Kotim,” kata Ketua KPU Kotim, Muhammad Rifqi, Selasa, 9 Januari 2024.
Berpotensinya terjadi konflik di Kabupaten Kotim saat Pemilu 2024, hal ini lantaran Kotim bekas daerah konflik sosial pada 2001 lalu. Sehingga ketika digesek sedikit saja dengan momen kerusuhan antar etnis yang terjadi pada tahun 2001, akan mudah menimbulkan konflik.
“Mungkin itu jadi salah satu indikator bahwa Kotim menjadi salah satu daerah konflik Pemilu,” ucapnya.
Oleh sebab itu KPU Kotim terus meningkatkan sosialisasi pada masyarakat terutama kepentingan politik. Itu untuk membangun kesadaran bahwa Pemilu ini adalah proses reguler lima tahunan untuk memilih pemimpin. Dengan begitu masyarakat di wilayah setempat tidak pecah lantaran beda pilihan.
“Jadi jangan sampai masyarakat pecah sebagaimana tagline kami, bagaimana pemilu ini menjadikan sarana intergrasi bangsa. Dalam Pemilu ini perbedaan pilihan disampaikan di bilik suara saja setelah pemimpin itu terpilih mari bersatu. Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak pengamanan termasuk dengan tokoh masyarakat, makanya kami mengajak seluruhnya bahwa Pemilu ini adalah Pemilu damai,” pintanya.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post