SAMPIT – Sebanyak 30 orang calon guru penggerak di Kotawaringin Timur (Kotim) yang mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP), dalam waktu dekat ini akan melaksanakan pendampingan individu dari pengajar praktik.
Salah seorang guru penggerak di Kotim Nia Pitriani mengaku, dirinya bersama rekan-rekan terus bersemangat mengikuti program guru penggerak ini. “Saya berharap pendidikan yang akan kami laksanakan selama 9 bulan yang masih berjalan ini berlangsung lancar. Serta sesuai harapan dan tujuan dari program ini sendiri,” kata Nia, Jumat 17 Desember 2021.
Menurut Nia, pihaknya telah mendapat materi filosofi Ki Hajar Dewantara dan nilai peran guru penggerak. Selama 9 bulan kedepan, mereka akan mulai melakukan aksi nyata pada dunia pendidikan. Diketahui, program ini baru berjalan selama 8 pekan semenjak dimulai. Program ini bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistic dan mampu menggerakkan komunitas belajar.
Baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. “Implementasi dua materi itu yang sudah terealisasi di sekolah kami masing-masing khususnya di dalam kelas yang diasuh oleh calon guru penggerak tersebut merupakan aksi nyata yang kami lakukan,” ujarnya.
Para peserta dibekali kompetensi kepemimpinan pembelajaran yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. Program guru penggerak didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended. “Di Kotim, ada sebanyak 30 orang calon guru penggerak dan 6 orang praktik penggerak yang mengikuti program ini,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post