SAMPIT – Sebanyak tiga lokasi lahan terbakar di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hari ini, Selasa 25 Januari 2025. Yephi Hartady Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mengatakan lahan yang terbakar itu merupakan lahan kosong yang hanya ditumbuhi rerumputan.
“Hari ini ada kebakaran lahan di tiga lokasi, memang ini tidak menimbulkan kerugian. Tapi kita harus tetap waspada,” katanya, Selasa 25 Januari 2022. Karena salah satu lokasi kejadian tidak jauh dari perumahan warga. Sehingga perlu penangan cepat dari petugas Pemadam Kebakaran dan BPBD.
Lahan yang terbakar itu berada di Jalan MT. Haryono Barat, Pelita Barat dan Jalan Bumi Raya. Sedangkan untuk luasannya sendiri diperkirakan total lebih dari 1 hektar. “Untuk luasannya masih dalam perhitungan. Tapi kalau estimasi sementara, totalnya lebih dari 1 hektar, ” sebutnya.
Kuat dugaan lahan ini sengaja dibakar karena ada yang berada lokasi perumahan untuk pembangunan baru dan untuk lokasi lain berada di tempat pembuangan sampah. “Tapi hasil dan situasi terakhir masih dalam penyelesaian laporan petugas,” sebutnya. Kebakaran di ketiga titik ini cukup membuat petugas gabungan dari BPBD Kotim, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim, dan Manggala Agni cukup kewalahan.
Karena Selang waktu kebakaran tidak terlalu jauh antara kedua tempat ini. Petugas menerima laporan kebakaran sekitar pukul 13.30 di Pelita Barat. Saat memadamkan api di Pelita Barat petugas menerima laporan terjadi kebakaran lahan juga di MT Haryono Barat.
Untungnya pada saat memadamkan api, petugas mudah menemukan air di lokasi kebakaran. Dan itu dapat membantu petugas. “Kebakaran ini yang pertama di tahun 2022. Kami mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati saat membuka lahan, jangan dibakar, ” ungkapnya.
Namun rawannya kebakaran lahan ini juga telah diperingatkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi (BMKG) H Asan Sampit. Karena dalam beberapa hari terakhir ini curah hujan di daerah ini cenderung rendah.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post