SAMPIT – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur mengatakan, petani di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kotim tengah kesulitan lantaran sawah diwilayah setempat terendam banjir membuat gagal panen.
Menurut Rudianur, pemerintah setempat harus memperhatikan hal ini terutama para petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen sawah. Dimana tidak hanya petani padi namun petani sayur-sayuran juga mengalami gagal panen karena banjir ini.
“Saat ini kondisi perekonomian mereka sudah terpuruk di tengah pandemi Covid-19, ditambah lagi dengan adanya gagal panen ini kondisi mereka sangat mengkhawatirkan. Untuk itu perlu adanya bantuan dari pemerintah daerah, karena satu-satunya penopang ekonomi mereka adalah hasil pertanian ini,” ujar Rudianur, Minggu 23 Mei 2021.
Lanjutnya, dirinya berharap pemerintah kabupaten turun langsung ke lokasi untuk mengecek keadaan pertanian di daerah selatan khususnya di Desa Lampuyang. Selain melakukan pengecekkan juga memberikan bantuan kepada para petani di sana terutama yang ekonomi ke bawah.
“Sawah dan lahan pertanian mereka mengalami kebanjiran hingga di atas lutut, dengan banjir setinggi itu membuat padi dan sayuran menjadi mati. Saya harap ada bantuan untuk mereka dari pemkab Kotim, baik itu bantuan langsung tunai juga bibit dan pupuk supaya mereka bisa kembali bercocok tanam,” tegasnya.
Sementara itu, penyebab banjir tersebut yakni karena intensitas hujan yang tinggi dan terjadi beberapa hari berturut-turut. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu tidak pernah banjir seperti ini, yang mana bahkan hingga Minggu 23 Mei 2021 ini debit air masih tinggi.
“Kita tidak menuding, namun karena perusahan sawit sudah mengelilingi wilayah itu saya rasa memperparah terjadinya banjir ini,” demikiannya.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=47163 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post