BUNTOK – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Selatan (Barsel) Bhaskarogra Basuki, menyarankan agar dalam penempatan tenaga pendidik yakni guru jangan sampai menumpuk di ibu kota kabupaten saja.
“Sementara di tingkat pedesaan dan di pelosok daerah berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini, masih banyak sekolah yang mengalami kekurangan guru,” kata Bhaskarogra Basuki, Selasa 20 April 2021.
Politisi asal Nasdem Barsel itu mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi dan reses, memang masih banyak sekolah-sekolah di tingkat desa dan pedalaman, yang kurang tenaga pengajarnya. “Bahkan, ada beberapa sekolah, satu orang guru merangkap tiga sampai empat mata pelajaran,” ungkapnya.
Begitu juga halnya tenaga kesehatan, lanjut wakil rakyat dapil II Barsel itu, seharusnya di tahun selanjutnya bisa lebih banyak di drop kepedesaan, mengingat masih banyak desa di Barsel yang kurang, bahkan tidak memiliki tenaga medis.
Apa yang disampaikan pria berkacamata minus itu memang cukup beralasan, sebab hampir setiap tahun kuota dalam perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Barsel masih sedikit.
“Pastinya untuk formasi guru dan kesehatan, kuotanya masih belum bisa maksimal, sesuai kebutuhan dari kabupaten Barsel sendiri,” terangnya. Bhaskarogra Basuki kembali menyarankan, agar Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (dinkes) Barsel.
Dapat terus berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKSDM) Barsel, terkait penempatan tenaga guru dan tenaga kesehatan. “Pastinya koordinasi penempatan itu, disaat ada rekrutmen CPNS untuk formasi guru dan kesehatan di tahun selanjutnya,” pinta pria yang akrab disapa Babas itu.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post