PALANGKA RAYA – Manajemen Kalteng Putra bersikap serius atas perbuatan yang dilakukan 23 pemainnya. Usai melaporkan dugaan pelanggaran ITE beberapa waktu lalu, manajemen turut berencana melakukan gugatan perdata.
“Sesuai dengan maklumat Kapolri, maka segala laporan untuk saat ini ditangguhkan, proses hukum dilaksanakan usai pemilu,” kata kuasa hukum manajemen Kalteng Putra, Jefrico Seran, Selasa, 30 Januari 2024
Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan gugatan keperdataan karena manajemen Kalteng Putra dipastikan tidak ada melakukan pelanggaran terhadap klausul kontrak.
Dijelaskannya, para pemain sudah mendapatkan sejumlah gaji pada 2 Januari 2023, yakni berkisar Rp27 Juta, Rp35 Juta dan Rp80 juta. Seluruh bukti pembayaran sudah disampaikan ke penyidik.
“Manajemen sudah bersikap profesional. Pokoknya nanti kita buktikan, silakan saja pemain berbicara nanti kita sama-sama buktikan, Kita adu secara hukum,” jelasnya.
Lebih lanjut Jefrico menjelaskan, jika dalam klausul kontrak yang ditandatangani pemain gaji kontrak dilakukan per musim dengan pembayaran awal sebesar 30 persen dan sisa gaji akan dibayar per termin.
“Karena manajemen itu baik, maka biasanya dibayar per bulan. Gaji mereka itu besar, ada yang dikontrak Rp200 juta hingga Rp500 juta, ada Rp150 juta per musim,” ucapnya.
Ia menambahkan, bayaran gaji per bulan diharapkan dapat meningkatkan permainan dari para pemain. Namun nyatanya pemain tidak menunjukkan hasil yang bagus.
“Manajemen inginkan main bagus.Tetapi nyatanya tidak,” pungkasnya.
(rzl/matakalteng)
Discussion about this post