PALANGKA RAYA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani menyebut ada 9 kelurahan di kota setempat yang sebagian dari wilayahnya tergenang air, akibat kenaikan debit air sungai.
“Sepekan terakhir ini Kota Palangka Raya diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi, dan hampir setiap hari turun hujan. Kondisi ini membuat debit air sungai yang berada di kawasan rawan banjir kembali naik,” ungkapnya, Rabu 19 Oktober 2022.
Adapun lanjut Emi, ke sembilan kelurahan yang mulai tergenang air akibat kenaikan debit air sungai tersebut, antara lain Kelurahan Palangka, Tumbang Tahai, Marang, Petuk Katimpun, Tanjung Pinang, Kameloh Baru, Bereng Bengkel dan Kelurahan Kalampangan.
Kawasan itu jelas dia, sejauh ini menjadi langganan banjir karena memang berada pada daerah aliran sungai (DAS), sehingga cukup cepat tergenang apabila debit air sungai naik. Saat ini ketinggian air yang naik ke permukaan jalan pemukiman sekitar 10 sampai 30 cm.
“Rembesan genangan air belum ada yang masuk ke dalam rumah. Namun untuk Kelurahan Tumbang Tahai dilaporkan ada 5 hektare lahan pertanian sudah tergenang air,” beber Emi.
BPBD melalui tim reaksi cepat (TRC) tambah dia, selalu memantau ketinggian debit air di kawasan yang rawan terendam banjir. Pun demikian dengan sarana dan prasarana serta teknis penanganan maupun penanggulangan banjir, sudah disiapkan pihak BPBD
“Bagi warga yang bermukim di kawasan tepi aliran sungai untuk selalu waspada menghadapi kemungkinan terburuk yakni banjir. Amankan barang berharga dan berbahaya, serta perhatikan aktivitas keluarga satu sama lain guna menghindari hal yang tak diinginkan,” tutupnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post