PALANGKA RAYA – Menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya akan terjadi kenaikan harga bahan pokok. Mengatisipasi kenaikan harga, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya diminta menyiapkan cadangan pangan sehingga mampu menyokong ketahanan pangan masyarakat.
Waikota Palangka Raya, Fairid Naparin mengatakan bahwa Peko akan berupaya menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok. Fairid menambahkan upaya menjaga kestabilan harga ini juga tidak lain untuk mengendalikan inflasi.
“Kesiapan Palangka Raya akan hal itu sudah saya sampaikan saat high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se Provinsi Kalimantan Tengah. Tentu hal ini penting dilakukan, disamping untuk mengantisipasi kenaikan harga, juga sebagai upaya pengendalian inflasi,” ujar Fairid, Jumat 23 April 2021.
Fairid juga mengungkapkan untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok pihaknya akan melakukan sejumlah strategi. Salah satunya program kandang penyangga, yakni peternakan ayam broiler di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau.
Peternakan ayam broiler itu jelasnya adalah sebagai bentuk pengendalian inflasi di tengah pandemi serta menghadapi kebutuhan pada saat Ramadan dan menghadapi hari raya Idulfitri.
“Perlu diketahui, kebutuhan ayam broiler ini tidak hanya saat ramadan saja, bahkan jauh sebelumnya terus berjalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Palangka Raya,” bebernya.
Tidak bisa dipungkiri sambung Fairid, setiap mendekati hari-hari besar keagamaan, permintaan ayam potong akan melonjak. Pada hari normal saja permintaan ayam potong setiap harinya bisa mencapai 20 ribu ekor.
“Nah untuk memenuhi kebutuhan 20 ribu ekor tersebut, maka sisanya sekitar delapan ribu ekor ayam potong harus didatangkan dari luar. Jadi Insyaallah bahan pokok dan komoditas penting lainnya masih cukup saja. Saya berpesan agar masyarakat dapat belanja secukupnya dan bijak. Tidak perlu panik ada kelangkaan,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post