NANGA BULIK – Meluapnya sungai-sungai akibat intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Lamandau mengakibatkan banjir melanda sejumlah wilayah, tidak hanya di desa-desa yang berdekatan dengan sungai, luapan sungai Lamandau juga menggenangi rumah-rumah warga yang tinggal di Kota Nanga Bulik.
Akses jalan, jembatan dan infrastruktur lain seperti gedung perkantoran, gedung sekolah dan tempat ibadah di beberapa titik juga terdampak banjir yang terjadi dalam sepekan terakhir. Bupati Lamandau, Hendra Lesmana, mengatakan bahwa upaya penanganan telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah melalui dinas/instansi terkait, termasuk melayani masyarakat yang harus tinggal di tempat pengungsian sementara.
“Selain penanganan terhadap warga yang terdampak banjir yang terus kita lakukan, Pemerintah daerah juga memprioritaskan penanganan pasca banjir, yakni di bidang kesehatan dan infrastruktur,” kata Hendra Lesmana, Rabu, 19 Oktober 2022.
Dijelaskan Hendra, bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan akan melakukan upaya pencegahan penyakit pasca banjir. Sedangkan di bidang infrastruktur, melalui Dinas PUPR setempat terus melakukan inventarisir infrastruktur jalan dan jembatan yang terdampak bencana banjir, sehingga segera dapat melakukan penanganan lebih lanjut.
“Dinas Kesehatan akan melakukan upaya pelayanan guna memastikan kesehatan masyarakat terdampak banjir, sedangkan di bidang infrastruktur kita sudah mengirim surat ke Balai Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR terkait terdampaknya akses jalan di Kecamatan Delang,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Lamandau, Ray Paskan, menyebutkan bahwa bencana banjir yang melanda Lamandau mengakibatkan 3.872 KK terdampak, dimana 81 KK harus tinggal sementara di tempat pengungsian. “Hingga hari ini 19 Oktober 2022 warga yang terdampak banjir sejumlah 3.872 KK, dengan jumlah 11.463 jiwa. Sedangkan warga yang mengungsi sebanyak 81 KK dengan jumlah orangnya 296 jiwa,” sebutnya.
Ray Paskan menambahkan, bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah titik pengungsian bagi warga yang tempat tinggalnya terdampak banjir. “Untuk di kota Nanga Bulik, kita gunakan Gedung Sembaga Mas di Jl. Batu batanggui dan tenda-tenda di sejumlah sebagai pusat pengungsian, sedangkan yang ada di desa-desa juga disiapkan tempat aman untuk pengungsian sementara,” ujarnya.
Selain ribuan warga terdampak, Ray Paskan juga menyebutkan bahwa banjir di Kabupaten Lamandau kali ini mengakibatkan tidak kurang dari 3.568 bangunan juga terdampak banjir. “Saat ini sejumlah wilayah di hulu sudah surut, kita berharap di daerah hilir seperti Kota Nanga Bulik dan wilayah lain yang masih banjir juga segera surut,” harapnya.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post