NANGA BULIK – Badan Pusat Statistik (BPS) mulai melaksanakan sensus penduduk (SP) tahun 2020 di seluruh Indonesia, termasuk BPS Kabupaten Lamandau. Sensus penduduk di Indonesia dilaksanakan setiap 10 tahun sekali.
Sensus Penduduk 2020 berbeda dengan sebelumnya (tahun 2010), sensus kali ini dilaksanakan dalam dua tahap yakni secara online yang dilaksanakan pada tanggal 15 Februari sampai dengan 29 Mei 2020 lalu dan dilanjutkan sensus secara door to door ke masyarakat mulai 1 hingga 30 September 2020.
Kepala BPS Lamandau, Tony Suprianto, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa data penduduk yang digunakan dalam SP 2020 adalah data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
“Kita (BPS Lamandau) saat ini sedang melaksanakan Sensus Penduduk ke- 7 tahun 2020. Kita menugaskan 103 petugas yang terdiri 94 orang petugas sensus dan 9 orang Koordinator Sensus Kecamatan atau Koseka yang akan turun ke 8 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamandau,” ungkap Tony Suprianto saat dijumpai diruang kerjanya, Rabu 2 September 2020.
Dirinya menjelaskan bahwa SP 2020 dilaksanakan selama 1 bulan dan menerapkan prosedur pencegahan Covid- 19. “Untuk mencegah penyebaran Covid-19, diantaranya pada saat rekrutmen, calon petugas terlebih dahulu wajib menjalani rapid test untuk memastikan petugas kita bebas Corona, dan pada saat melaksanakan tugasnya, semua petugas wajib mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker, sarung tangan, dan hand sanitizer,” ucap Tony.
Selain itu, lanjut Dia, saat menemui warga yang akan disensus, para petugas juga wajib melaksanakan protokol pencegahan Covid- 19 dengan menjaga jarak dengan responden. Jadwal pelaksanaan SP 2020, kata Dia lagi, memang selama satu bulan, namun BPS Lamandau menargetkan dapat selesai pada pertengahan bulan September ini.
“Ditetapkannya target bukan tanpa perhitungan. Berdasarkan uji coba yang sudah dilakukan, dengan jumlah responden setiap petugas sensus sebanyak 600 Kepala Keluarga (KK), sensus penduduk bisa selesai tepat waktu, sedangkan untuk di Kabupaten Lamandau setiap petugas, beban tugasnya rata-rata dibawah 600 KK, maka Insyaallah dapat selesai dalam setengah bulan,” bebernya.
Kepala BPS Lamandau berharap seluruh masyarakat dapat mendukung dan turut serta mensukseskan pelaksanaan SP 2020. ” Kita berharap masyarakat tidak perlu takut maupun enggan ketika ada petugas yang datang ke rumah, karena seluruh petugas telah dinyatakan non reaktif berdasarkan rapid test dan juga dilengkapi APD serta tanda pengenal yang jelas,” kata Tony.
Adapun manfaat sensus penduduk, imbuh Tony lagi, akan sangat membantu pemerintah dalam menentukan arah kebijakan yang diambil sesuai dengan kondisi riil masyarakat. “Manfaat sensus ini akan kembali ke masyarakat, dimana pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan dengan disesuaikan kondisi masyarakat di daerah tersebut,” tukasnya.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post