SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk membuat surat edaran tenaga kesehatan harus berasa di tempat kerja terutama saat banjir melanda. “Sesuai pantauan kami di lapangan saat kami meninjau banjir di salah satu desa yaitu Sungai Ubar Kecamatan Cempaga Hulu, kepala desa dan warganya bilang tenaga kesehatannya jarang ada di tempat,” kata Irawati, Minggu 25 Februari 2024.
Dari penyampaian masyarakat lanjut Irawati, di desa yang dilanda banjir ini memang ada tenaga kesehatan perawat dan bidan. Namun yang sangat diperlukan oleh masyarakat desa adalah bidan karena dapat membantu dalam persalinan. Seperti yang terjadi pada Januari 2024 lalu, ada seorang ibu hamil yang akan melakukan persalinan, namun karena bidannya tidak ada ditempat kerja sehingga nyawa bayi tidak tertolong.
“Saat Pemilu kemarin juga ada satu orang ibu hamil yang mau persalinan dan lagi-lagi bidannya tidak ada. Jadi mereka terpaksa dinaikkan kapal dibawa ke Puskesmas Kecamatan Cempaga Hulu,” bebernya. Dari dua kejadian itu, dirinya meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kotim membuat surat instruksi untuk tenaga kesehatan yang bertugas di daerah atau desa agar tidak meninggalkan tempat kerja.
“Apalagi desa yang terkena banjir, kami instruksikan harus berada di desa. Jangan meninggalkan tempatnya karena saat masyarakat ingin melakukan pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatannya ada akan sangat membantu. Saya juga minta kepada Kadinkes segera mendistribusikan obat-obatan ke desa-desa, sehingga saat banjir dan jalan terputus obat sudah tersedia di Puskesdes ataupun Pustu, ” tutupnya.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post